Loading...
BUDAYA
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:07 WIB | Minggu, 28 Desember 2014

Karya Tulis Jangan Dianaktirikan!

Pegiat Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Muhammad Subhan tampil bersama penulis. )\-Foto: Ist)

PADANG, SATUHARAPAN.COM – Muhammad Subhan, motivator kepenulisan dari Forum Aktif Menulis (FAM) menilai karya tulis, apa pun jenisnya, perlu diperlakukan seperti anak sendiri sehingga karya tulis jangan sampai dianak-tirikan.

“Penulis sebagai orang yang melahirkan kaya harus mempunyai rasa kasih sayang sehingga ‘anak’ yang dilahirkannya dapat tumbuh besar, dan kelak kehadirannya dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” kata Subhan, seperti dikutip dari rilis yang diterima satuharapan.com pada Kamis (25/12) di Ruang Teater Tertutup Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Padang.

Karya tulis menutur Subhan dianalogikan  seperti anak yang baru dilahirkan. Proses melahirkannya berdarah-darah, antara hidup dan mati.

“Ketika anak itu lahir, orangtua si anak harus ikhlas menerima apa pun bentuk fisik anaknya, baik sehat maupun cacat,” ujar Subhan.

Dia mengilustrasikan, dalam kehidupan nyata, banyak bayi atau anak yang dibuang dan ditelantarkan orangtuanya lantaran si anak tidak sesuai harapan, yakni cacat fisik atau berkebutuhan khusus. Padahal anak ialah karunia Tuhan.

“Kejam sekali jika ada orangtua membuang atau menelantarkan anaknya. Padahal, siapa tahu, atas izin Tuhan, kelak si anak menjadi orang hebat,”kata mantan Manajer Program Rumah Puisi Taufiq Ismail (2009-2012) itu.

Dalam proses kreatif menulis hingga karya tulis yang lahir, sejelek apa pun penulis  tetap memberikan manfaat, setidaknya bagi diri si penulis sendiri. Sebab menurutnya, inspirasi tulisan juga merupakan anugerah Tuhan. Maka, ketika tulisan lahir tetapi hasilnya kurang bagus, tugas penulis sebagai “orangtua” merawat dan membesarkannya, agar kelak menjadi bagus.

“Cara merawatnya, lakukan editing berkali-kali, perbaiki jika terdapat kekeliruan, tulis sekreatif mungkin. Selain itu, setelah karya terbit, penulis harus sadar promosi untuk membesarkan karyanya,” kata Muhammad Subhan yang juga mantan wartawan salah satu koran harian di Padang.

Sementara itu, Asma Nadia berbagi kiat bagaimana menulis novel yang baik dan diminati pembaca, khususnya kalangan muda. Penulis buku best seller “Catatan Hati Seorang Istri” yang telah disinetronkan itu, saat ini merilis novel terbarunya dan juga diangkat ke layar lebar, yaitu “Assalamualaikum Beijing”.

“Insya Allah film ini tayang perdana akhir bulan ini (Desember) di seluruh bioskop di Indonesia,” kata Asma Nadia. Seminar Kepenulisan Nasional itu diikuti para calon penulis, di antaranya pelajar, mahasiswa dan kalangan umum lainnya yang datang dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Peserta juga dihibur oleh seniman musik, M. Jujur yang membawakan beberapa lagu ciptaannya. M. Jujur pernah diundang menjadi bintang tamu di acara Kick Andy Metro TV (2012). 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home