Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 01:09 WIB | Senin, 23 Maret 2015

Ketut Mahadewi Gembira, Raih Gelar Pasca Hari Nyepi

Anggia Shita Awanda (kaus putih merah) dan Ni Ketut Mahadewi Istirani (kaus hitam kuning). (Foto: badmintonindonesia.org).

HANOI, SATUHARAPAN.COM – Hari Nyepi yang diperingati umat Hindu memiliki makna tersendiri bagi salah satu pebulutangkis ganda putri Indonesia, Ni Ketut Mahadewi Istirani yang berhasil meraih juara pada Yonex Vietnam Open 2015.

“Rasanya senang banget bisa menang, ini jadi kado spesial saya di hari raya. Apalagi ini gelar pertama buat saya dan Anggia," kata Ketut, Minggu (22/3) seusai partai final yang digelar  Minggu (22/3) sore WIB di Gelanggang Cau Giay, Hanoi, Vietnam.

Bagi Ketut yang merayakan Hari Raya Nyepi, pada Sabtu (21/3), gelar ini menjadi kado spesial baginya.

Pebulutangkis putri kelahiran Tabanan, Bali ini berpasangan dengan Anggia Shita Awanda dan berhasil menghantam pasangan Thailand Chaladchalam Chayanit/Phataimas Muenwong. Pasangan muda Indonesia ini menang dua set langsung, 21-10 dan 21-18.

Anggia turut bangga karena Ketut dapat bermain penuh semangat dengan hari raya Nyepi.  "Gelar ini spesial juga buat saya, karena saya bisa bantu Ketut untuk ngasih hadiah waktu hari rayanya dia," kata Anggia.

"Lawan pemain Thailand tadi sebenarnya tidak terlalu susah, tapi nggak mudah juga. Mereka tipenya main nyerang, tapi di set kedua mereka merubah permainan jadi shuttlecock panjang. Tapi untungnya kami lebih cepat siap saat mereka merubah tempo," kata Anggia.

Perjalanan Anggia/Ketut menuju gelar perdananya ini juga tak mudah begitu saja. Di semi final, Anggia/Ketut bahkan harus mengalahkan unggulan dua asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka

Kegembiraan Anggia dan Ketut diikuti beberapa rekannya di nomor lain yang juga membawa kemenangan bagi “Merah Putih” di partai final yang berlangsung bersamaan. Gelar tersebut antara lain dipersembahkan  Firman Abdul Kholik di tunggal putra, dan ganda campuran melalui Fran Kurniawan/Komala Dewi.

Fran/Komala  mengalahkan sesama ganda campuran Indonesia, Hafiz Faisal/Masita Mahmudin, 21-14 dan 21-11. Sementara itu di tunggal putra Firman Abdul Kholik yang berhadapan dengan pemain Thailand, Khosit Phetpradab, memastikan gelar untuk Indonesia. Pemain muda binaan Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur tersebut menang usai bertanding tiga set , 20-22, 21-14 dan 21-18.

Indonesia sebenarnya mempunyai peluang untuk memperoleh gelar dari tunggal putri, melalui Aprilia Yuswandari. Sayang Aprilia belum berhasil mengatasi pemain Jepang, Kana Ito.

Sementara pada kesempatan terpisah, Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan bangga atas keberhasilan para pebulutangkis usia muda. “Ini adalah awal yang bagus untuk mereka yang akan menjadi pelapis bagi senior-seniornya," kata Gita.  (badmintonindonesia.org).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home