Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 11:42 WIB | Rabu, 21 Desember 2016

Komisi VIII Minta Umat Beragama Jaga Kemeriahan Hari Natal

Ilustrasi. Suasana Natal Ikatan Keluarga Besar Teon-Nila-Serua (IKB TNS) se-Jabodetabek dan Sukabumi, di Gereja Tiberias, Menteng Prada, Jakarta, Sabtu (30/1). (Foto: Dok.satuharapan.com/ Esther Telaumbanua)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid ‎meminta kepada semua umat beragama menjaga dan memelihara keamanan, kedamaian dan kemeriahan Hari Natal.

“Kepada semua umat beragama diminta untuk turut menjaga dan memelihara keamanan, kedamaian dan kemeriahan Hari Natal, dengan  menghormati peristiwa Natal sesuai dengan syariah masing- masing agama serta sesuai dengan budaya dan regulasi yang ada di NKRI," kata Sodik saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Rabu (21/12).

Politisi Partai Gerindra ini mempersilakan kepada umat Kristiani merayakan Hari Natal secara sepurna, dengan rasa aman,nyaman, penuh suka cita dan kedamaian.

“Kepada saudara - saudara kami umat Kristiani dipersilakan merayakan Natal secara sempurna, dengan aman, nyaman,  penuh suka cita dan kedamaian sesuai ketentuan agamanya dengan  mempertimbangkan kebinekaan agama, budaya dan regulasi di NKRI,” kata dia.

Selain itu, Sodik juga meminta kepada aparat keamanan untuk melipat gandakan penjagaan dan  kewaspadaan,  termasuk operasi inteljen untuk  pencegahan dini,  sehingga tidak terjadi gangguan keamanan seperti bom dan lain-lain yang bukan hanya mengganggu keamanan,  tapi juga akan menimbulkan saling curiga dan saling tuduh, yang makin memperparah suasana kerukunan saat ini.

“Untuk menghindari keresahan dari internal karyawan Muslim dan keresahan masyarakat umum, dan  menghindari blow up situasi, maka kepada para pengusaha,  diminta untuk tidak memaksa karyawan yang berbeda keyakinan/agama, mengenakan pakaian khas Natal selama musim Natal dan Tahun Baru,” kata dia.

Kepada para pemuka agama,  kata Sodik, khususnya MUI dan alim ulama Islam, diminta untuk memberikan edukasi perihal kedudukan Natal dalam Islam dengan cara yang jelas, gamblang, mendalam, dan bijak sehingga membangun  semangat toleransi dan bukan membangun potensi konflik.

“Kepada pemerintah daerah diminta untuk mengelola acara Hari Natal dan Tahun Baru dengan menghormati keragaman keyakinan/agama, memperkuat  persatuan dan kebersamaan, kesederhanaan dan tidak konsumtif serta kemanfaatan bagi kehidupan masyarakat,” kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home