Loading...
SAINS
Penulis: Kartika Virgianti 13:40 WIB | Kamis, 11 September 2014

Libatkan Masyarakat, Cara Efektif Sebarkan Info Alzheimer

Dari memory walk, talkshow, caregiver meeting, advokasi pemerintah, sampai adakan lomba menulis dan foto.
Kegiatan memory walk pada 21 September mendatang. (Foto: Alzheimer’s Indonesia)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur Eksekutif Alzheimer’s Indonesia (Alzi), DY Suharya menuturkan sejak tahun 2013, Alzi memulai aktivitasnya di Jakarta antara lain Memory Walk di car free daytalkshowcaregivers meeting sebulan sekali, sampai bertukar informasi dengan pihak internasional, di mana semua kegiatan tersebut melibatkan masyarakat yang concern terhadap penyakit degeneratif tersebut.

Dikatakan DY Suharya, pikun adalah kehilangan memori, dan kehilangan memori bukanlah proses normal dari penuaan, sebagaimana dia sampaikan dalam dalam kesempatan Talkshow & Press Conference ‘Demensia: Bisakah Kita Mengurangi Risikonya?’, di Erasmus Huis, Jakarta Selatan, Rabu (10/9).

Atas dasar itulah, dalam rangka memperingati hari alzheimer sedunia pada tanggal 21 September 2014 mendatang, Alzi akan kembali melaksanakan Memory Walk (jalan sehat) di car free day Bundaran HI-Thamrin, tepatnya di mulai dari depan Gedung BCA/Grand Indonesia. Rencananya kegiatan itu akan dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, Menteri Sosial, Salim Segaf Al-Jufri.

Sebelum dimulai, Memory Walk terlebih dahulu akan ditandai dengan pelepasan burung merpati, yang merupakan simbol damai sebagaimana terkenal dengan peribahasa ‘burung merpati tidak pernah ingkar janji’. Untuk ke depannya diharapkan momen car free day bukan hanya untuk kaum muda, tetapi lansia juga ikut termotivasi.  

Dalam menyebarluaskan informasi, Alzi juga akan mengeluarkan buku dan video, serta iklan layanan masyarakat, di mana kerja sama akan dilakukan dengan Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta.

Sebagai bukti keseriusan Alzi mengajak masyarakat, ada kompetisi menulis dan foto dengan tema ‘Melawan Pikun’, ditujukan bagi siapapun yang peduli pada alzheimer. Misalnya momen ketika melihat seorang kakek main catur dengan cucunya, atau momen lainnya yang bercerita terkait menua yang produktif dan mandiri, siapapun boleh mengambil foto, untuk kemudian dikirimkan ke alamat alzheimerindonesia@gmail.com.

Nantinya akan ada para juri dari profesional yang telah ditunjuk Alzi untuk menyortir foto-foto tersebut. Kompetisi dimaksudkan agar masyarakat bisa turut membantu penyebarluasan informasi terkait penyakit ini.

Alzi adalah organisasi nonprofit yang bertujuan membantu meningkatkan kualitas hidup orang dengan demensia, keluarga, dan caregivers di Indonesia. Saat ini Alzi telah bermitra dengan OnTrackMedia Indonesia (OTMI), organisasi nirlaba yang berfokus pada upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam isu-isu sosial. Kemudian OTMI dan Alzi dipercaya oleh Grand Challenges Canada (GCC), organisasi yang didanai pemerintah Kanada, untuk mendukung inovasi-inonasi positif dari negara berkembang dan memberikan dana hibah.

Visi misi Alzi yaitu “improving the quality life of people with dementia and caregivers”, karena itu program-program yang akan dilakukan adalah advokasi, peningkatan kesadaran masyarakat, peningkatan kapasitas, untuk kemudian kita harapkan akan dilakukan riset.

Dalam upaya advokasi, tujuannya agar Indonesia memiliki “Dementia National Plan” seperti negara-negara lainnya di dunia. Maka, Alzi bekerjasama dengan pemerintah di tingkat nasional seperti Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Sosial RI, dan juga pemerintah tingkat provinsi antara lain DKI, Yogyakarta dan Semarang.

Tidak dipungkiri semua orang akan menjadi tua, Alzi berharap melalui kerjasama dengan Pemprov DKI, bisa terwujud Jakarta menjadi kota yang ramah lansia (lanjut usia, Red). Untuk menjadi ramah lansia, perlu dipertahankan kebiasaan hidup sehat, dan tidak lupa harus disiapkan segala fasilitasnya oleh pemerintah, misalnya transportasi umum yang bisa digunakan lansia, taman atau tempat-tempat untuk kegiatan sosial lansia.

Peningkatan kesadaran masyarakat (awareness raising), sangat penting diupayakan supaya semua orang memiliki kepedulian kepada lansia.

Peningkatan kapasitas (disciplinary approach) guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas kesehatan, mulai dari tahu 7 langkah deteksi dini alzheimer, serta caregivers pun bisa diberdayakan untuk menjadi trainer dan bisa memberikan semangat dengan pihak lainnya.

Pada akhirnya segala upaya tersebut untuk sebuah harapan di mana kita semua bisa menjadi lansia yang aktif, mandiri, bermartabat dan memiliki hidup yang penuh makna.

Artikel terkait penyakit Alzheimer, perawatan dan pencegahannya dapat Anda baca di:

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home