Loading...
INSPIRASI
Penulis: Daniel Herry Iswanto 00:00 WIB | Minggu, 02 Februari 2014

Mbah Sie: Tukang Pijat Istimewa

Lugu (foto: ymindrasmoro)

SATUHARAPAN.COM – Mbah  Sie adalah seorang tukang pijat keliling. Juga warga gereja yang beriman dan setia pada tugas panggilan profesinya. Ketika berpulang, usianya mencapai 101 tahun.

Mbah Sie adalah orang biasa yang istimewa. Orang biasa karena seperti rakyat kebanyakan ke mana pun perginya, entah ke tempat ibadah, pasar, atau melayani para klien, selalu dilakukan dengan berjalan kaki.  Pengakuan imannya pun sangat sederhana, ”Saya percaya kepada Tuhan Allahnya Pak Sarju GKDJTU Pancasila” (Sarju adalah pendeta GKJTU, sebelah lapangan Pancasila Salatiga, dahulu bernama GKDJTU).   Istimewa karena dari pengakuan iman yang sederhana itu, ia mengejawantahkan pengakuannya dengan rajin beribadah setiap hari Minggu, rajin mengikuti Pemahaman Alkitab hari Selasa, dan kegiatan Wanita hari Kamis.

Pemahaman imannya juga diwujudnyatakan dalam pekerjaannya sehari-hari. Suatu hari, ada sepasang muda-mudi yang datang ke rumah untuk dipijat. Pemudi itu minta supaya dipijat agar janin yang dikandungnya dapat digugurkan. Seketika itu juga Mbah Sie marah dan mengatakan tidak mau menggugurkan kandungan walau dibayar berapa pun. Sebab aborsi merupakan dosa besar terhadap Sang Pencipta, juga perbuatan pelanggaran hukum karena tergolong pembunuhan. Dia bukan hanya memegang teguh imannya, tetapi menerapkan imannya dalam pengambilan keputusan etis dan moral yang benar.

Dalam hal etika dan moralitas, Mbah Sie mampu melampaui para dokter dan bidan yang terbukti melakukan praktik aborsi secara ilegal untuk mendapatkan keuntungan. Perilaku Mbah Sie ini senada dengan pesan Paus Fransiskus yang menyatakan bahwa aborsi merupakan sesuatu yang mengerikan. Dalam Eksortasi Apostolik, Paus menentang aborsi karena kehidupan pada setiap tahap adalah suci. Sebab itu kita perlu melindungi bayi yang belum lahir, yang digambarkannya sebagai ”anak manusia yang paling tidak berdaya dan tidak bersalah di antara kita”.

Selamat belajar mempertahankan dan memperjuangkan iman.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home