Loading...
MEDIA
Penulis: Prasasta Widiadi 22:04 WIB | Minggu, 19 Juli 2015

Media Diimbau Tidak Provokatif Terkait Tolikara

Suasana kerusuhan di Tolikara, Papua, 17 Juli 2015. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Media massa diimbau  tidak memberikan berita yang provokatif atas insiden di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Papua yang bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah, Jumat (17/7).

“Media harus sangat berhati-hati dalam memberitakan terutama dalam konten berita karena takut disalahpahami,” kata peneliti Setara Institute Aminudin Syarif  di Jakarta, Minggu (19/7).

Selain itu, Aminudin juga meminta agar pemerintah segera bertindak cepat untuk memulihkan situasi di Tolikara dan agar peristiwa tersebut tidak memancing konflik di wilayah lain.

“Tokoh-tokoh agama dari kedua bilah pihak juga harus memberi pernyataan yang menyejukkan," tutur Aminudin.

Hal senada diungkapkan Rohaniwan yang juga Sekretarus Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan (HAK) Konferensi Waligereja Indonesia Benny Susetyo (Romo Benny). Ia meminta agar masyarakat jangan terjebak isu agama atas insiden Tolikara.

Ia pun mengimbau kepada media untuk menjaga arah pemberitaan tidak mengarah pada hal tersebut. "Pemberitaan media agar tidak mengarah ke sentimen keagamaan," kata Romo Benny. (Ant).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home