Loading...
MEDIA
Penulis: Prasasta Widiadi 16:23 WIB | Jumat, 11 Desember 2015

Mendikbud: Medsos Harus Dimanfaatkan untuk Pendidikan

Mendikbud: Medsos Harus Dimanfaatkan untuk Pendidikan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan saat memberi sambutan di pembukaan Kompas Gramedia Fair, di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, hari Jumat (11/12). (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Mendikbud: Medsos Harus Dimanfaatkan untuk Pendidikan
Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Anies Baswedan saat tiba di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, dia disambut Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo (kiri), Chief Executive Officer Kompas Gramedia Liliek Oetomo (kedua dari kanan), dan Direktur Perbankan Individu BCA Hendri Koenaifi (paling kanan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan sebaiknya para pengguna media sosial (medsos), baik yang berusia lanjut maupun usia muda memanfaatkan hal tersebut untuk mendidik atau sarana pendidikan bagi orang di sekitarnya.

“Perlu diingat menjadi pendidik tidak harus mengajar, sekarang bapak ibu sekalian bisa manfaatkan twitter, facebook, path, dan lain-lain untuk dapat memberi keleluasaan ilmu bagi orang lain,” kata Anies saat memberi sambutan di pembukaan Kompas Gramedia Fair, di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, hari Jumat (11/12).

Anies mengemukakan bahwa saat ini ada salah persepsi bahwa yang menjadi guru harus di ruang kelas. Padahal, dengan melakukan perbaruan status di setiap media sosial yang ratusan jumlahnya, seseorang dapat membantu peningkatan kualitas hidup orang lain, atau bahkan kelompok sosial yang lebih luas.  

Mantan rektor Universitas Paramadina tersebut menekankan media sosial karena saat ini hampir semua orang memilikinya, terlebih lagi ada perbedaan usia yang ada di tengah-tengah masyarakat dapat dijembatani dengan media sosial.

“Kenapa saya sebut tiga media sosial tadi, karena anak-anak sekarang ada di fase transisi, mereka lahir di abad ke-21, sementara kita lahir di abad ke-20, kemudian bangunan sekolahnya itu lahir di abad ke-19, jadi kelihatan kan kalau banyak bangunan yang lapuk dan usang,” kata Anies disambut gelak tawa para pengunjung Kompas Gramedia Fair.

Anies mengatakan bila Indonesia berhasil  menyeimbangkan media sosial sebagai salah satu sarana pendidikan, makna pendidikan di masa modern tidak sebatas Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) dan interaksi antara guru-murid, namun juga  interaksi dalam media yang lebih luas jangkauannya.

Kompas Gramedia Fair

Dalam pembukaan Kompas Gramedia Fair turut hadir Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, Chief Executive Officer Kompas Gramedia, Liliek Oetomo, dan Direktur Perbankan Individu BCA Hendri  Koenaifi.

Menurut rilis yang diterima satuharapan.com hari Jumat (11/12), Kompas Gramedia  Fair atau akrab disebut KGF telah memasuki tahun ke-11.  Penyelenggaraan KGF 2015 mengangkat tema spesial “How I See The World”.  Berbagai unit usaha Kompas Gramedia turut berpartisipasi dalam acara yang digelar 11 – 13 Desember 2015 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC) ini.

Dalam   perjalanannya,   KGF   pernah   hadir   di   Medan,   Pekanbaru,   Palembang, Makassar,  Banjarmasin,  Samarinda,  Balikpapan,  Bali,  Surabaya,  Malang,  Jogja,  Bandung, Semarang,  dan  Jakarta  sebagai  penyelenggara  tetap. 

Setiap  penyelenggaraan  KGF  di  daerah selalu mendapatkan  dukungan  dari pemerintah daerah setempat sebagai wujud apresiasi atas keberadaan unit unit usaha KG yang turut mencerdaskan bangsa.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home