Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 15:50 WIB | Senin, 16 November 2015

Neraca Perdagangan RI Oktober 2015 Surplus USD 1,01 Miliar

Kepala BPS Suryamin (kiri) saat mengumumkan neraca perdagangan RI bulan Oktober 2015. (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada bulan Oktober 2015 mengalami surplus sebesar USD 1,01 miliar. Keuntungan tersebut dipicu oleh surplus sektor nonmigas USD 1,39 miliar dan sektor migas defisit USD 0,38 miliar.

“Neraca perdagangan Oktober 2015 terjadi surplus sebesar USD 1,01 miliar. Kalau Oktober ekspornya USD 12,08 miliar, impornya USD 11,07 miliar. Sementara akumulasinya Januari-Oktober 2015 ekspornya USD 127,22 miliar, impornya USD 119,05 miliar sehingga surplus USD 8,16 miliar,” kata Kepala BPS Suryamin dalam Laporan Ekspor Impor Oktober 2015 di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, hari Senin (16/11).

Surplus pada bulan Oktober 2015 ini akibat dari migas yang masih mengalami defisit USD 377,6 juta karena minyak mentah USD 160,8 juta, hasil minyak defisit USD 915 juta tapi gas surplus USD 608,2 juta, non migas surplus USD 1,4 miliar.

“Artinya, nonmigas ini dari segi manufakturnya barang dan jasa nonmigas berkembang terus. Sehingga kalau dihitung dengan migas maka kita setara totalnya USD 1,01 miliar.”

Pada bulan Oktober 2015, nilai total ekspor mencapai USD 12,08 miliar atau turun 1,04 persen jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai USD 12,59 miliar.

Sementara nilai impor pada bulan Oktober 2015 juga mengalami penurunan sebesar 1,04 persen yaitu USD 11,07 miliar jika dibandingkan pada bulan September 2015 yang mencapai USD 11,56 miliar.

Kemudian secara akumulatif neraca perdagangan bulan Januari hingga Oktober 2015 mengalami kenaikan yaitu tercatat mencapai USD 1,01 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014 yang tercatat mengalami defisit USD 1,65 miliar.

“Ini menunjukkan sebenarnya kalau minyak mentah dan hasil minyak ini karena memang membuktikan populasinya nambah (menjadi) 255 juta orang  kemudian dengan transportasi meningkat terus, ekonomi juga. Kebutuhan untuk migas ini tidak akan turun tinggal bagaimana kilang minyak dalam negeri bisa tidak (mengatur) supaya tidak beli ke luar negeri. Sementara gas surplus kita punya gas yang banyak. Selain itu, kita juga impor,” kata dia.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home