Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:42 WIB | Selasa, 14 Maret 2023

Pasukan Rusia Raih Kemajuan Pertempuran di Bakhmut, Tapi Akan Ada Banyak Korban

Seorang pekerja penyelamat berbicara di telepon saat timnya memadamkan api di sebuah rumah yang dibom oleh pasukan Rusia di lingkungan perumahan di Kostiantynivka, Ukraina, Jumat, 10 Maret 2023. (Foto: AP/Evgeniy Maloletka)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Rusia telah membuat kemajuan dalam serangan mereka untuk merebut kota Bakhmut di Ukraina timur, fokus pertempuran darat terpanjang dalam perang, tetapi serangan mereka akan sulit dipertahankan tanpa kehilangan personel yang lebih signifikan, militer Inggris mengata pejabat, hari Sabtu (11/3).

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam penilaian terbarunya bahwa unit paramiliter dari Kelompok Wagner yang dikendalikan Kremlin telah merebut sebagian besar Bakhmut timur, dengan sungai yang mengalir melalui kota itu sekarang menandai garis depan pertempuran.

Kota pertambangan itu terletak di Provinsi Donetsk, salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, tahun lalu. Militer Rusia membuka serangan untuk menguasai Bakhmut pada bulan Agustus, dan kedua belah pihak mengalami banyak korban.

Pasukan Ukraina dan jalur pasokan tetap rentan terhadap "upaya Rusia yang terus berlanjut untuk mengepung para pembela dari utara dan selatan" ketika pasukan Grup Wagner mencoba untuk mendekati mereka dalam gerakan menjepit, kata kementerian Inggris.

Namun, kementerian menambahkan, akan "sangat menantang" bagi tentara Wagner untuk terus maju karena Ukraina telah menghancurkan jembatan utama di atas sungai, sementara tembakan penembak jitu Ukraina dari bangunan berbenteng lebih jauh ke barat telah membuat jalur tipis tanah terbuka di pusat kota sebagtai "zona pembunuhan."

Blogger militer Rusia dan akun Telegram pro Kremlin lainnya mengklaim pada hari Jumat (10/3) bahwa pasukan Rusia telah memasuki pabrik pemrosesan logam di barat laut Bakhmut. Institute for the Study of War, sebuah think tank yang berbasis di Washington, juga mereferensikan rekaman geolokasi yang menunjukkan pasukan Rusia dalam jarak 800 meter dari pabrik AZOM, kompleks yang dibangun dengan kuat dan dibentengi.

Lembaga tersebut melaporkan dalam penilaian Jumat malam bahwa fokus nyata Moskow untuk merebut pabrik, daripada memilih "pengepungan Bakhmut barat yang lebih luas" dengan mencoba merebut desa-desa terdekat, kemungkinan akan membawa gelombang korban Rusia lebih lanjut.

Pasukan darat Ukraina pada hari Sabtu mengisyaratkan niat mereka untuk bertahan di Bakhmut, mengumumkan di Facebook bahwa perwira tinggi mereka, Kolonel Oleksandr Syrskyi, secara pribadi mengawasi "sektor paling penting di garis depan" untuk menggagalkan Moskow dari kemenangan medan perang yang telah lama ditunggu-tunggu.

“Militer kita berdiri. Ini benteng kita. Dan apa yang mereka lakukan sekarang, kita bahkan tidak dapat membayangkan betapa bergunanya bagi negara, bagi tentara kita dalam waktu dekat,” kata Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, Oleksii Danilov, di TV pemerintah Ukraina.

Mengutip Syrskyi, dia mengatakan gang-gang dan wilayah di sekitar Bakhmut "dikotori dengan mayat orang Rusia dan 'Wagnerians.'" (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home