Penggaris yang Lurus

SATUHARAPAN.COM – Bagaimana kita mengetahui sesuatu itu lurus? Jawabnya adalah jika kita mengetahui patokan, apa itu lurus.  Cobalah membuat sebuah garis lurus dengan penggaris yang aus, bergerigi di sana sini, garis yang dihasilkan tentu saja bukan sebuah garis lurus.  Apalagi jika penggaris yang digunakan adalah penggaris yang bengkok. Bandingkan jika penggaris yang kita pakai adalah penggaris yang lurus.  Dengan sekejap, garis yang kita buat adalah garis lurus yang tegas.

Itulah makna sebuah penggaris untuk sebuah garis.  Demikian juga dengan hidup kita sebagai patokan bagi anak-anak kita.  Hidup sebagai orangtua tidak ubahnya seperti penggaris bagi anak-anak kita.  Mereka bertumbuh, melihat, dan mencontoh apa yang kita lakukan.

Hari itu saya menanyakan anak saya karena sesuatu hal, dan jawabnya singkat, ”Hmm....”  Lalu saya mengatakan kepadanya kalau saya tidak suka dengan jawaban ”hmm” yang dia katakan.  Saya ingin respons komunikasi yang baik jika saya menanyakan sesuatu.  ”Jawablah dengan kalimat... iya atau tidak.,” lanjut saya.  Kemudian anak saya mengatakan bahwa saya pun sering kali menjawab dengan kata ”hmm” bila dia menanyakan sesuatu hal kepada saya.

Akhirnya saya mengamati diri saya sendiri, dan ternyata memang benar apa yang dia katakan.  Saat sibuk dengan kegiatan saya, dan tidak mau diganggu, kadang kala saya hanya menjawab dengan ”hmm...” bila seseorang menanyakan sesuatu pada saya.  Rupanya itu menjadi penggaris bagi dirinya.

Mengharapkan anak yang baik, murah hati, jujur, sopan, mengasihi Allah dan sesama, tekun berdoa, dan membaca alkitab, suka belajar dan membaca?  Saatnya untuk introspeksi diri, bagaimanakah penggarisnya, apakah lurus sesuai dengan yang kita harapkan?

Mengharapkan sebuah garis lurus dihasilkan dari penggaris yang tidak lurus? Rasanya itu agak tidak masuk akal.

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro