Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:04 WIB | Minggu, 27 September 2015

Perbaiki Ekonomi, Kadin: Industri Harus Hidup Kembali

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani (kanan). (Foto: Kadin)

BALI, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani mengatakan jika Indonesia ingin memperbaiki kondisi ekonomi yang semakin melemah saat ini, sektor industri harus bisa dihidupkan kembali.

“Industri bisa menjadi pondasi baru perekonomian nasional. Yang dimaksud dengan industri tidak hanya sebatas teknologi fabrikasi dan manufaktur, tetapi lebih kepada peningkatan nilai tambah produk,” kata dia dalam acara silaturahmi dan dialog ekonomi antar pelaku usaha nasional dan daerah di Bali, hari Sabtu (26/9).

Dia menambahkan, harusnya Indonesia belajar dari Tiongkok yang telah mendepresiasi nilai mata uangnya bahkan hingga dua kali.

“Mestinya hal yang sama juga dimanfaatkan oleh Indonesia. Depresiasi nilai tukar rupiah mestinya dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki struktur ekonomi yang rapuh. Utamanya untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku, juga memperbaiki struktur ekspor.”

Selain itu, langkah lain yang bisa dilakukan adalah menjaga inflasi menjadi rendah dan stabil sehingga iklim perekonomian akan menjadi kondusif. Dengan iklim ekonomi yang kondusif akan memberikan kepastian biaya produksi produk dan distribusi kepada pelaku usaha.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga saat ini masih mengalami depresiasi. Sejak bulan September 2014 hingga 25 September 2015 nilai tukar rupiah terhadap dolar telah merosot  hingga 22 persen yaitu dari Rp 11.963 menjadi Rp 14.685 per dolar AS. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home