Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:28 WIB | Selasa, 02 Agustus 2016

Presiden Jokowi Terima Keluhan Warga Kendeng Rembang

Sebanyak 17 warga Pegunungan Kendeng Gunem Kabupaten Rembang Jawa Tengah menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, hari Selasa (2/8). (Foto-foto: Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela pertemuan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 menyempatkan waktu menerima masyarakat Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, untuk membahas eksploitasi lahannya dalam pembangunan pabrik semen.

Sudah lebih dari sepekan perwakilan masyarakat Pegunungan Kendeng mendirikan kemah perjuangan di depan Istana Negara minta Presiden Jokowi meninjau ulang pendirian pabrik semen di wilayahnya yang merusak lingkungan dan mata pencaharian.

"Intinya Pak Presiden sudah mendengar keluhan dari masyarakat Kendeng tentang pembangunan pabrik semen dan eksploitasi kawasan gunung kapur di wilayah Kendeng," kata Kepala Staf Presiden Teten Masduki saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/8) siang.

Untuk mengetahui luasan kawasan yang boleh dieksploitasi di kawasan Kendeng, Presiden Jokowi meminta dilakukannya kajian lingkungan strategis.

Teten menjelaskan terdapat kawasan tambang kapur yang operasionalnya perlu dikaji ulang.

"Di sana sudah dibangun satu pabrik semen milik PT Semen Indonesia dan sudah 95 persen selesai. Tapi, itu dengan kawasan tambang, yaitu berjarak 10 kilometer. Jadi, kalau di pabriknya ini sudah dapat izin sudah dipenuhi," ujar Teten.

Presiden juga meminta kajian lingkungan hidup dikoordinasikan oleh Kantor Staf Presiden karena selain lintas kementerian, masalah tersebut juga melibatkan unsur pemerintah daerah.

"Nanti hasil studi itu yang akan menjadi rujukan bagi kita semua bagi pemerintah daerah, bagi pemerintah pusat, investor, termasuk masyarakat," katanya.

Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Gunretno, yang ikut memberikan keterangan usai pertemuan sepakat dengan apa yang dibicarakan dengan Presiden. Dia menyatakan bahwa warga Kendeng siap untuk dilibatkan dan diajak berdiskusi bersama.
 
"Karena sudah ada kesepahaman dengan Pak Jokowi, saya berharap agar hal tersebut ditindaklanjuti secepatnya. Warga siap diajak rembukan, karena selama ini warga tidak pernah diajak berembuk. Budaya rembukan harus kita pikirkan bersama-sama," kata Gunretno.
 
Pada 12 April 2016 sejumlah perempuan berunjuk rasa mengecor semen ke kaki mereka di depan Istana Merdeka untuk memprotes operasional pertambangan kapur di wilayah Kendeng. Saat itu Teten Masduki mendatangi para pengunjuk rasa dan menerima keluhan mereka. (Ant/Setpres)
 
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home