Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 17:50 WIB | Kamis, 05 April 2018

RI-Singapura Kerja Sama Investasi Tiga Sektor Prioritas

Kepala BKPM Thomas Lembong berbincang bersama (kiri-kanan berlawanan arah jarum jam) Duta Besar Singapura untuk Indonesia H. E. Anil Kumar Nayar, Ketua KADIN Rosan P. Roeslani, Chairman of Singapore Business Federation Teo Siong Seng, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba P. Hutapea, dan Chairman of the Economic Development Board (EDB) Singapore Dr. Beh Swan Gin. (Foto: Dok. BKPM)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesia-Singapura sepakat untuk memperkuat kerja sama di tiga sektor prioritas yakni capital market, ekonomi digital, dan pariwisata serta infrastruktur pendukungnya.

Kerja sama ini merupakan salah satu poin kesepakatan dalam 2nd Indonesia-Singapura Business Council Meeting yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Kadin Indonesia bekerja sama dengan Economic Development Board (EDB)  Singapura dan Singapore Business Federation (SBF).

Pertemuan semiannual ini merupakan salah satu tindak lanjut implementasi MoU ISBC yang telah ditanda tangani pada tanggal 28 Juli 2017. Berdasarkan MoU tersebut disepakati rapat anggota ISBC dilaksanakan setahun dua kali secara bergantian di Jakarta dan Singapura.

Kepala BKPM, Thomas Lembong, menyampaikan bahwa tiga sektor tersebut dipilih untuk membuat kedua negara sama-sama dapat mengambil manfaat serta mengoptimalkan potensi yang ada.

“Indonesia dapat mengambil keuntungan dari Singapura yang telah dikenal sebagai financial hub di kawasan Asia untuk mendapatkan pembiayaan dari proyek-proyek investasi di sektor pariwisata dan ekonomi digital,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media di kantor BKPM, Jakarta, hari Kamis (5/3).

Thomas menilai bahwa dalam first ISBC closed-door meeting yang diselenggarakan pada tanggal 7 September 2017 lalu di Singapura, disepakati bahwa dari enam sektor yang menjadi unggulan, hanya tiga sektor yang akan diprioritaskan dalam jangka menengah, yaitu pasar modal (capital markets), digital economy, dan pariwisata beserta infrastruktur pendukungnya.

“Dari kegiatan ini, diharapkan delegasi dapat memperoleh informasi langsung  tentang peluang proyek-proyek potensial pada sektor pariwisata dan infrastruktur,” jelas Tom.

Dari data yang dimiliki oleh BKPM realisasi investasi dari Singapura periode 2012-2017 mencapai angka USD 39 miliar. Realisasi ini mencatatkan Singapura sebagai negara teratas contributor investasi PMA di Indonesia. Angka realisasi investasi dari Singapura cukup fluktuatif, posisi 2016 yang mencapai USD 9,1 miliar turun menjadi USD 8,4 miliar di tahun 2017.

Investor Singapura banyak menanamkan modal di sektor tranportasi, pergudangan dan telekomunikasi, tanaman dan perkebunan serta industri kertas. Sedangkan terkait lokasi, sebaran investasi Singapura cukup merata ditandai dengan 51 persen berada di luar Pulau Jawa dan 49 persen berada di Pulau Jawa.

Turut hadir dalam kegiatan 2nd Indonesia-Singapura Business Council Meeting adalah Chairman EDB Dr Beh Swan Gin, Chairman SBF Theo Siong Seng, kemudian Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar serta Ketua Umum Kadin Rosan P. Roslani.

Dalam rangkaian kegiatan 2nd Indonesia-Singapura Business Council Meeting juga, delegasi dari Singapura telah melakukan site visit ke Tanjung lesung, Tangerang Selatan, KPPIP dan proyek Jakarta Sewage Plant di Setiabudi yang telah di mulai dari tanggal 3 April lalu.

ISBC merupakan suatu wadah kerja sama antara pelaku bisnis Indonesia dan Singapura di mana pembentukannya didukung oleh BKPM dan EDB yang berfungsi sebagai pengarah. Anggota ISBC adalah pengusaha papan atas 10 dari Indonesia dan 10 dari Singapura.

Anggota ISBC Indonesia selain Kadin yaitu Sintesa Group, PT Bank Mandiri, PT Jababeka Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT BCA, Rajawali Corp, PT Garuda Indonesia, PT Indonesia Air Asia, dan Traveloka.

Sedangkan dari Singapura anggota ISBC yaitu EDB, SBF, Singapore Manufacturing Federation, Singapore Infocomm Technology Association, Singapore Precision Engineering and Technology Association, Hotel Propeties Limited, Keppel Corporation Limited, Capitaland, Surbana Jurong Private Limited, Temasek Holding , dan Government Investment Corporation. 

Fungsi ISBC diharapkan tidak menduplikasi fungsi dan kegiatan promosi dan advisorial yang dilakukan oleh BKPM dan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Singapura. Tetapi, fungsi ISBC harus didorong untuk berperan sebagai katalis dan untuk membangun jaringan (networking) Indonesia-Singapura yang inovatif dan bernilai tambah strategis. (PR)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home