Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 09:59 WIB | Jumat, 21 Maret 2014

Sejumlah Kontingen Optimistis Juara Umum UIOKC 2014

Sejumlah Kontingen Optimistis Juara Umum UIOKC 2014
Kontingen Dojo Kelima (jaket kuning) saat upacara pembukaan UIOKC 2014. (FOto-foto:Prasasta)
Sejumlah Kontingen Optimistis Juara Umum UIOKC 2014
Kontingen Lemkari Kalimantan Selatan (jaket merah) saat upacara pembukaan UIOKC 2014.
Sejumlah Kontingen Optimistis Juara Umum UIOKC 2014
Slah satu pertandingan UIOKC 2014, nomor kumite individu putri yunior 58 kilogram antara Ervi Khasanahty N.C dari Halim Karate Club menghadapi Zia Zahrotunnissa dari Al Aqsha Sumedang Karate Club.

DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Beberapa ofisial dan manajer dari kontingen berbeda yang mendampingi para karateka yang bertanding pada Universitas Indonesia Open Karate Championship (UIOKC) 2014 menyatakan kepada satuharapan.com pada Kamis (20/3), di Balairung Universitas Indonesia, Depok, mengenai optimisme mendapat juara umum.

Salah satunya yakni dari Lembaga Karate-do Indonesia (Lemkari) Provinsi Kalimantan Selatan, seorang offisial, Edi Wan Yen yang didampingi manajer, Muhammad Isba menyatakan bahwa dari tujuh orang karateka yang mereka bawa akan siap bertanding guna meraih prestasi yang terbaik.

“Kita Insya Allah optimis aja anak-anak bisa bawa medali. Medali itu dari kumite 76 kilogram yunior putri, karena dari kontingen Lemkari Kalimantan Selatan kami membawa dua putri, dan lima orang karateka putra, Alhamdulillah baru bertanding satu, dan udah menyumbang medali perak,” kata Muhammad Isba.

“Harapan kami anak-anak semua bisa yang terbaik dari tujuh anak kami, kami berharap dapat medali perak,” kata Edi Wan Yen.

Edi menyadari bahwa saingan terberat adalah para karateka dari provinsi DKI  Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, karena dalam beberapa kejuaraan seperti O2SN (Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional), dan POPNAS (Pekan Olah Raga Pelajar Nasional) para karateka yunior dari provinsi Kalimantan Selatan takluk atas karateka dari provinsi tersebut.

Muhammad Isba mengatakan ada anak didiknya terpacu untuk berprestasi karena ada kejuaraan karate rutin yang diselenggarakan di Pulau Kalimantan.

“Yang pasti ada setahun sekali ada Danlanal Cup, itu pasti mengundang seluruh perwakilan Lemkari,” kata Muhammad Isba.

Edi dan Muhammad Isba berharap dari UIOKC 2014 para karateka binaan mereka dapat mengharumkan nama daerah dan Indonesia pada tingkat internasional.

“Sebenarnya kita kebetulan belum ada yang jadi atlet nasional dari Lemkari Kalsel, karena kalau di PON itu kan harusnya atlet yang nasional, nanti ke depan kami berharap bisa jadi andalan Indonesia,” lanjut Edi Wan Yen.

Hal ini senada dengan Agus Wibowo selaku manajer dari Dojo Kelima, yang bermarkas di Jakarta Timur mengatakan dalam kesempatan terpisah kepada satuharapan.com bahwa 18 karateka yang dibawanya  ditargetkan meraih medali sebanyak-banyaknya walau  UIOKC 2014 bukan target utama.  

“Ini (ajang UIOKC 2014) kita prioritasnya sih kalau bisa (para karateka) dapat medali yang banyak, karena nantinya ajang ini (UIOKC 2014) sebagai persiapan kita kan akan sebelum ke ajang Kejuaraan KASAD (awal April 2014 di Makassar),” kata Agus Wibowo.

Hal ini bukan isapan jempol belaka karena dari Dojo Kelima pada penyelenggaraan hari pertama UIOKC 2014, Kamis (20/3) ada beberapa karateka yang telah memenangkan medali di beberapa nomor berbeda.

“(Satu orang karateka)putri dapat emas satu di nomor kata perorangan, kata beregu dapat satu perak,” tutup Agus Wibowo.

Agus Wibowo menceritakan bahwa Dojo Kelima hanyalah salah satu bagian kecil dari sebuah yayasan yang memfokuskan kepada rehabilitasi penyalahgunaan  dan penanggulangan akibat narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba), HIV, dan AIDS.

Yayasan Kelima yang bermarkas di sebuah daerah di Jakarta Timur tersebut mendisiplinkan para anak didiknya dengan beberapa cabang olahraga, salah satunya yakni karate.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home