Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 13:17 WIB | Kamis, 10 November 2016

Sekjen PKB: Penjajahan Gaya Baru Masih Ada di Indonesia

Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding mengatakan penjajahan gaya baru (neokolonialisme) masih ada di Indonesia. Penjajahan itu terwujud dalam bentuk ketergantungan terhadap modal asing, kualitas pendidikan yang belum memadai, dan kebijakan yang tidak pro kepentingan rakyat.

“Hal itu membuat kita menjadi bangsa yang bodoh dan minder,” kata Karding saat dihubungi wartawan di Jakarta, hari Kamis (10/11).

Karding menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Kiai Haji Raden As'ad Samsul Arifin sebagai pahlawan nasional.

Menurut Karding Kiai As’ad merupakan tokoh ulama yang inspiratif bagi generasi sekarang. Kiai As’ad berperan dibalik pembentukan Nahdlatul Ulama (NU).

 “Beliau adalah penyampai pesan (Isyarah) yang berupa tongkat disertai ayat Alquran dari K.H. Kholil Bangkalan untuk K.H. Hasyim Asy'ari, yang merupakan cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama,” kata dia.

Ketua Fraksi PKB MPR RI ini mengatakan gelar untuk Kiai As’ad merupakan penghargaan negara terhadap peran tokoh NU dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

 “Sudah sepantasnya tokoh-tokoh NU mendapat gelar pahlawan dari negara,” kata dia.

Karding mengatakan para pahlawan berjuang tanpa memikirkan penghargaan yang akan mereka dapatkan. Namun generasi yang kini mengecap nikmatnya kemerdekaan sudah sepantasnya menghargai jasa perjuangan mereka.

 “Mereka berjuang untuk negara tidak untuk minta jasa atau butuh penghargaan,” kata dia.

Penganugerahan gelar pahlawan sejatinya merupakan upaya untuk melanggengkan semangat dan nilai-nilai kepahlawanan. Karding mengatakan apa yang dilakukan para pahlawan harus menjadi pelajaran dan teladan bagi masyarakat yang kini hidup di alam kemerdekaan.

“Agar masyarakat bekerja keras membangun negara yang mandiri dan berdaulat,” katanya.

                                      

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home