Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:43 WIB | Minggu, 26 Januari 2014

Seratusan Demonstran Ditangkap di Sao Paulo Setelah Aksi Anti Piala Dunia

Seratusan Demonstran Ditangkap di Sao Paulo Setelah Aksi Anti Piala Dunia
Aksi kekerasan menentang Piala Dunia yang menelan banyak biaya di Sao Paulo Brasil pada Sabtu (25/1). (Foto-foto: dari voiceofrussia.com/EPA)
Seratusan Demonstran Ditangkap di Sao Paulo Setelah Aksi Anti Piala Dunia

SAO PAULO, SATUHARAPAN.COM - Aksi kekerasan telah memaksa pihak berwenang untuk membatalkan beberapa perayaan yang direncanakan untuk ulang tahun ke 460 kota Sao Paulo Brasil. Lebih dari seratus orang ditangkap pihak keamanan dalam aksi demo yang mengakibatkan beberapa toko dan kendaraan rusak.

Protes besar pertama di awal tahun terhadap penyelenggaraan Piala Dunia sepakbola melibatkan lebih dari 2.000 demonstran turun ke jalan-jalan kota terbesar di Brasil pada hari Sabtu (25/1), mereka menentang turnamen internasional yang menelan biaya sangat besar.

Pendemo yang turun di jalanan Sao Paulo jauh lebih kecil dari lebih dari 20.000 orang yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya melalui Facebook.

Warga Brasil lainnya protes di Twitter, mengatakan "FIFA pulang saja", mengacu pada badan sepak bola dunia. Ada protes kecil serupa di Rio de Janeiro dan kota-kota lain.

"Kami menentang jutaan dan jutaan dolar dihabiskan untuk Piala Dunia," kata Leonardo Pelegrini dos Santos seorang mahasiswa pada kantor berita Associated Press.

Kekerasan itu kontras dengan protes damai sebelumnya.

"Uang sebanyak itu harus digunakan untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dan transportasi yang lebih baik juga untuk perumahan," kata Leonardo.

Lebih dari satu juta orang Brasil bergabung dalam protes terhadap pelayanan publik yang buruk dan korupsi politik. Biaya pembangunan stadion yang sangat mahal oleh demonstran dituntut dialihkan untuk lebih banyak dipergunakan pada pembangunan transportasi umum, kesehatan dan pendidikan.

Politisi dan investor mengawasi dengan cermat apakah gelombang protes bisa menodai citra Piala Dunia atau membebani popularitas Presiden Dilma Rousseff menjelang pemilihan umum pada bulan Oktober.

Demonstrasi dengan kekerasan di Sao Paulo ditutup-tutupi oleh pemerintah dengan diberitakan sebagai aksi damai, televisi lokal diarahkan untuk tidak menampilkan aksi kekerasan demonstran, termasuk perusakan bank, sebuah mobil polisi hancur dan sebuah mobil yang dilalap api. (VoR)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home