Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 15:39 WIB | Rabu, 14 Januari 2015

Terkait Budi Gunawan, “Megawati Diam”

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (Foto: dok. satuharapan.com/Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan mengatakan belum ada arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, terkait pencalonan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Budi Gunawan sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia (kapolri).

Menurut dia, sejauh ini Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR Olly Dondokambey hanya mengarahkan untuk terus melanjutkan proses fit and proper test, sepanjang tidak ada perubahan pengajuan nama yang dilakukan Presiden Joko Widodo.

“Belum ada respon dari Ketum PDI Perjuangan, sejauh ini baru arahan dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR untuk terus melanjutkan, sepanjang Presiden Jokowi belum menarik pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri,” kata Trimedya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/1)

“Mudah-mudahan prosesnya berjalan lancar sampai di Rapat Paripurna DPR,” dia menambahkan.

Dia mengungkapkan, bila proses pencalonan Budi Gunawan di DPR telah selesai, maka akan dikembalikan pada Presiden Republik Indonesia untuk menjalani pelantikan dan pengambilan sumpah.

Saat ditanya apakah PDI Perjuangan akan mempertahankan Budi Gunawan sebagai calon kapolri, Trimedya hanya mengungkapkan akan menghormati keputusan presiden. “Itulah sebabnya, hari ini Rabu (14/1), kita melangsungkan fit and proper test,” kata dia.

Hormati DPR

Saat ditemui usai melangsungkan fit and proper test di Komisi III DPR, Budi Gunawan mengungkapkan akan mengikuti apapun hasil yang diputuskan DPR nantinya.

“Proses di DPR harus kita hormati dan ikuti, saya pun selalu berpijak pada langkah-langkah hukum, sepenjang itu sesuai dengan prosedur yang benar, akan kita ikuti,” kata dia.

Budi Gunawan juga mengakui belum mengetahui permainan politik yang terjadi dalam penetapan namanya sebagai tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Apalagi bila dikatakan ini terkait konspirasi di internal Polri, saya tidak bisa menjawab, silakan rekan-rekan wartawan yang menjawab sendiri,” kata mantan Kapolda Bali itu.

Namu ia berharap, peristiwa penetapan namanya sebagai tersangka tidak lantas merusak hubungan antara Polri dengan KPK. “Ke depannya Polri dan KPK akan saling bersinergi dalam penegakan hukum,” tutur calon Kapolri pengganti Jenderal Sutarman itu.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home