Turki Tutup 524 Sekolah Gulenist
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Turki memulai proses penutupan ratusan sekolah dan lembaga yang dikelola oleh gerakan Gulen, terkait tuduhan di belakang kudeta yang gagal pada pekan lalu, kata sumber Kementerian Pendidikan, hari Rabu (20/7).
Sumber yang tidak disebutkan namanya oleh kantor berita Turki, Anadolu mengatakan, total 626 lembaga, termasuk 524 sekolah swasta dan 102 lembaga lain seperti asrama dan pusat bimbingan belajar menjelang ujian, akan ditutup oleh kementerian itu.
Tindakan hukum telah diambil terhadap lembaga yang dituduh memiliki hubungan dengan Organisasi Teroris Fetullah (FETO) dengan tuduhan melakukan "kejahatan terhadap tatanan konstitusional."
Fetullah Gulen adalah ulama Muslim Sunni Turki yang menjadi pengritik keras Presiden Recep Tayyip Erdogan, meskipun sebelumnya adalah sekutu dekatnya. Dia berada di Amerika Serikat sejak 1999. Gagasannya melahirkan gerakan Hizmet yang bekerja di bidang pendidikan, media massa, dan bank. Gerakan ini mengelola sekitar lebih dari 1.000 sekolah di seluruh dunia. Gulen dituduh berada di balik kudeta pekan lalu.
Selain itu, Turki juga telah memberhentikan lebih dari 21.738 guru secara nasional di tengah penyelidikan terhadap FETO.
Pemerintah Turki mengatakan, kudeta dilakukan oleh pengikut Fetullah Gulen, yang dituduh sejak lama berkampanye untuk menggulingkan pemerintahan Erdogan melalui infiltrasi pada lembaga negara Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan, membentuk " struktur negara paralel. "
Setidaknya 240 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, meninggal dalam upaya kudeta yang gagal, dan sekitar 1.500 orang mengalami luka-luka.
Antibiotik Dikonsumsi Sesuai Anjuran Dokter
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis anak sekaligus bagian Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak ...