Loading...
HAM
Penulis: Prasasta Widiadi 07:23 WIB | Kamis, 22 Mei 2014

UEFA Sidang PSG, Diduga Pelecehan Suporter Difabel Chelsea

Blaise Matuidi (gelandang PSG) mengawal ketat Frank Lampard (Chelsea) pada perempat final LIga Champions, April 2014. (Foto: fifa.com).

NYON, SATUHARAPAN.COM – Badan Hukum Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) pada Rabu (21/5) memulai sidang disipliner terkait penghinaan kepada pendukung Chelsea penyandang difabel yang dilakukan sekelompok suporter Paris St-Germain (PSG).

Badan Hukum UEFA menduga bahwa penghinaan tersebut dilakukan sekelompok suporter PSG tatkala Chelsea bertanding di perempat final pertama Liga Champions saat menghadapi PSG pada Rabu (2/4), saat itu PSG unggul 3-1.  

Seorang saksi yang tidak disebutkan namanya mengindikasikan salah satu pendukung PSG melemparkan botol dan meludahi pendukung Chelsea penyandang difabel. Pendukung Chelsea itu duduk di bawah fans tuan rumah selama perempat final Liga Champions di Paris.

Sebagai catatan UEFA, inilah kali pertama UEFA mengenakan dakwaan terhadap pelecehan pendukung difabel. UEFA memperkirakan hasil persidangan akan diketahui Kamis (17/7), dan otoritas tertinggi sepak bola Eropa itu mendakwa Juara Liga Prancis musim 2013-2014 itu berdasarkan pasal 14 peraturan disipliner UEFA terkait rasisme, tindakan diskriminatif dan propaganda lain.

Bila terbukti maka sanksi yang akan dihadapi PSG antara lain kemungkinan ditutupnya sebagian stadion dalam pertandingan kandang pertama pada seluruh laga Liga Champions musim depan.

Diskriminasi dalam Sepak Bola

Sebelumnya Sepp Blatter Presiden Asosiasi Sepakbola Dunia (FIFA) menyoroti rasisme pada sepak bola sebagai tindakan diskriminatif, saat itu dia mewacanakan sanksi tegas.

“Hanya dengan sanksi tegas, rasisme dan diskriminasi bisa dibuang jauh dari dunia sepak bola,” kata Blatter.

Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA) baru-baru ini memprihatinkan penghinaan bernada rasisme yang dilakukan pendukung sebuah klub Rusia, CSKA Moscow, terhadap gelandang kesebelasan Manchester City, Yaya Toure, dalam pertandingan Liga Champions pada Kamis (25/10/2013).

Blatter mengatakan sanksi yang saat ini ada, yaitu denda dan bertanding di stadion tanpa penonton, sudah tidak cukup lagi, akan tetapi tindakan rasisme dan diskriminasi hanya bisa dilawan dengan mengeluarkan atau melarang sebuah klub berkompetisi. (bbc.co.uk/uefa.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home