Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 15:41 WIB | Sabtu, 09 April 2016

Umat Bertanya Panama Papers, Ini Jawab Uskup Agung Jakarta

Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo saat memberikan sambutan dalam pembukaan pameran foto dan pembukaan kembali museum Four Angles. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo, mengatakan buah karya manusia seharusnya tidak sekadar baik untuk diri sendiri, harus juga baik untuk negara dan masyarakat secara menyeluruh. Menurut dia, siapapun yang bermain di pasar, harus berperilaku adil.

Hal tersebut diungkapkannya dalam diskusi interaktif yang digelar Vox Point Indonesia dalam rangkaian acara Perayaan Paskah Bersama yang mengangkat tema ‘Wafat dan Kebangkitan-Nya Membawa Pesan Bagi Kita: Mari Bangkit dan Bergerak Amalkan Pancasila’, di Aula Gereja Katedral, Jakarta Pusat, hari Sabtu (9/4), saat seorang peserta bertanya terkait isu “Panama Papers” yang tengah hangat diperbincangkan publik sepekan terakhir.

“Teorinya, siapapun yang bermain di bidang pasar, harus adil, buah harus baik buat dia sendiri, masyarakat dan negara,” kata Suharyo.

Menurutnya, nama-nama yang tercantum dalam “Panama Papers” telah melakukan langkah yang tidak baik, bila terbukti benar ingin menghindari pajak. Karena, kata Suharyo, seharusnya uang yang disetorkan sebagai pajak itu dapat digunakan negara untuk pembangunan infrastruktur demi kepentingan masyarakat lebih luas.

“Kalau tidak bayar pajak? Artinya uang dimakan sendiri, padahal kalau bayar uang itu bisa digunakan untuk membangun jembatan dan lain sebagainya,” ucap dia.

Oleh karena itu, dia menambahkan, menghindari pajak adalah langkah yang mencederai kepercayaan negara bahwa masyarakat akan menaati aturan yang telah dibuat, salah satunya membayar pajak.

“Kalau kepercayaan itu dicederai, ya artinya jelek,” kata Suharyo.

Bocornya dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, membuat geger dunia saat ini atau dikenal dengan nama “Panama Papers”. Di dalamnya terdapat dokumen berisi data perusahaan-perusahaan bayangan (offshore) yang digunakan diduga  untuk menyembunyikan uang dan menghindari pajak.

Dokumen itu menggegerkan dunia karena ada yang menyangkut praktik-praktik kejahatan finansial yang diduga turut dilakukan oleh beberapa pemimpin dunia.

Salah satu media di Indonesia mendapat data bocoran “Panama Papers” dari organisasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), yang sebelumnya didapat sumber anonim dari surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung. Kurang lebih 400 jurnalis dari 100 media di berbagai negara terlibat dan telah melakulan proses verifikasi sebelum mempublikasikannya pada hari Senin (4/4).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home