Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 18:09 WIB | Jumat, 28 Februari 2014

Uskup Agung Nemuel Babba: Gereja Bertanggung Jawab Tingkatkan Perdamaian

Uskup Agung LCCN, Dr Nemuel A Babba. (Foto: lutheranworld.org)

DEMSA, SATUHARAPAN.COM – Gereja Kristus Nigeria (The Lutheran Church of Christ  in Nigeria—LCCN) menyelenggarakan Konvensi Tahunan, 19-23 Februari 2014 di Demsa, Nigeria. Uskup Agung LCCN, Dr Nemuel A Babba berbicara kepada Lutheran World Information  (LWI) tentang tanggung jawab gereja dalam meningkatkan perdamaian dan rekonsiliasi.

Tolong jelaskan tema yang dipilih untuk Konvensi Tahunan 2014?

“... Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!” (Ibr. 4:7), adalah tema untuk pertemuan tahun ini. Konvensi ini merupakan pertemuan tahunan LCCN yang bersifat terbuka. Semua anggota gereja Lutheran, orang Kristen lain, dan masyarakat umum secara terbuka disambut hangat.

Kami (para pemimpin LCCN, Red) memilih tema ini untuk mengingatkan diri kami sendiri bahwa Tuhan memanggil kita sekarang dan hari ini untuk menegaskan kembali iman kita sebagai orang Kristen yang melawan segala rintangan. Hal ini sangat penting di timur laut Nigeria. Di sana, kami, orang Kristen terutama hidup dalam ketakutan karena serangan mematikan terus menerus oleh kelompok militan Boko Haram di seluruh desa. Boko Haram terutama menargetkan gereja-gereja dan lembaga Kristen pendidikan, tetapi juga masjid-masjid, markas militer dan tempat publik—semua atas nama agama. Gereja sedang dianiaya.

Dalam sambutan pembukaannya, Anda mengatakan pertemuan  ini adalah yang terbesar dalam sejarah LCCN. Berapa banyak orang yang hadir, dan mengapa perlu sebanyak itu dikumpulkan?

Pertama, dalam pandangan keamanan, kami bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan semua langkah yang diperlukan untuk mengamankan semua orang memasuki lokasi konvensi, seluas sekitar satu kilometer persegi. Pada akhir konvensi, Minggu (23/2), kami mencatat kehadiran total sekitar satu juta orang. Ini jauh melampaui jumlah pada perayaan ulang tahun ke-100 pada Oktober 2013.

Konvensi tersebut meliputi pidato resmi, khotbah, kelompok belajar Alkitab, paduan suara, dan banyak pertunjukan lainnya. Juga, bazaar di mana jemaat mengumpulkan dana dengan perdagangan berbagai barang, dan sebagainya.

Tetapi, secara fundamental ini kesempatan bagi anggota LCCN untuk menegaskan kembali iman mereka dan mencari pembaruan rohani, mengungkapkan solidaritas dengan satu sama lain dan masyarakat pada umumnya. Dalam konvensi itu kita juga bisa sekadar mengenal satu sama lain. Saya merasa banyak dorongan dari hadirin dan antusiasme dan partisipasi tahun ini.

Dalam konteks orang-orang menjadi makin takut bahkan untuk menghadiri kebaktian pada hari Minggu, acara ini menunjukkan bahwa kita tumbuh dalam iman, dan kita ingin berdiri teguh sebagai orang Kristen meskipun banyak tantangan yang kita hadapi.

Apa hasil utama dari konvensi tahun ini?

Dukungan dan solidaritas: Kehadiran besar menunjukkan bahwa anggota LCCN mendukung gereja mereka dan pekerjaannya, dan mereka berdiri dalam solidaritas terutama selama masa yang penuh tantangan. Ada apresiasi yang mendalam untuk pesan solidaritas dari seluruh dunia termasuk dari Pendeta Martin Junge, Sekretaris Umum Federasi Lutheran Dunia (The Lutheran World Federation—LWF) dan gereja-gereja anggota LWF; dari mitra ekumenis dan agama di Afrika Barat dan di Nigeria, serta perwakilan pemerintah.

Pembangunan Perdamaian: Kami menegaskan bahwa pembangunan perdamaian di seluruh Nigeria merupakan tugas mendesak gereja. Kita semua harus terlibat. Dan, kami merasa diperkuat dengan jaminan Kristus: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu ... bukan sebagai dunia yang memberi. Jangan biarkan hatimu gelisah ... dan jangan takut (Yoh 14:27).”

Keberlanjutan: Kami menegaskan bahwa LCCN milik anggotanya dan mereka harus mempertahankannya. Gereja Nigeria tidak bisa terus menjadi anak setelah 100 tahun keberadaannya. Dalam salah satu bazaar, kita menghasilkan 20 juta Naira (sekitar Rp 1,4 miliar), satu keuskupan mengumpulkan 3,9 juta Naira (sekitar Rp 274 juta). Kami juga menerima tawaran untuk mengembangkan ruang konvensi menjadi tempat pertemuan yang lebih kondusif. Juga, berbagai komitmen lain. Nigeria adalah negara yang kaya, dan kita perlu untuk menarik bersama-sama sumber daya kami untuk memperkuat lembaga-lembaga pendidikan dan pertanian kita, dan menciptakan lebih banyak kesempatan bagi kaum muda dan perempuan kami.

Pelayanan inti kami adalah menyebarkan Injil Yesus Kristus, dan meneguhkan hidup dalam kepenuhan dalam semua masyarakat yang kami layani. Pekerjaan penginjilan kami mendapat dukungan besar, termasuk rencana kunjungan saya ke Provinsi Zamfara dekat Niger. Di sana kami akan 40 kali berkhotbah. Kami juga akan berkunjung ke sekolah Alkitab dan sekolah dasar di kota Gulbin Boka.

Mengapa membangun perdamaian menjadi tugas mendesak untuk LCCN?

Pembangunan perdamaian adalah sebagai hal mendesak saat ini seperti di tahun 1980-an dan periode lain ketika negara mengalami kekerasan yang menggunakan nama agama untuk menganiaya orang-orang Kristen dan Muslim. Namun, para pelaku kekerasan yang terkait dengan kelompok Boko Haram telah menyusupi masyarakat kita, dan mereka dipersenjatai dengan senjata canggih.

Ketika saudara bisa berdiri dan membunuh saudara, ini bukan perintah agama. Karena itu, setiap warga Nigeria bertanggung jawab untuk mengecam orang-orang ini dan orang-orang yang mendukung mereka, pemerintah perlu dukungan kami.

Sebagai pemimpin agama, kami akan terus mengajak kelompok ini untuk datang dan berdialog tentang apa yang mereka inginkan, bukan menggunakan senjata. Kami akan berkhotbah dan menganjurkan perdamaian, karena kekerasan hanya mengarah pada kehancuran.

Bagaimana komunitas Lutheran global dan masyarakat ekumenis agar mendukung pelayanan Anda, khususnya dalam membangun perdamaian?

Terus berdoa untuk kami: ini adalah pesan saya untuk LWF, dan untuk saudara-saudara kita di gereja global. Juga, berbicara keras kepada pemerintah dan komunitas internasional, meminta mereka untuk campur tangan untuk menghentikan pembunuhan yang tidak masuk akal. Kami ingin mendengar suara Kristen mendorong kami, mendukung kami dan memohon atas nama kami, dan menegaskan kesucian hidup.

LCCN didirikan pada 1913. Menjadi anggota gereja LWF sejak 1961. LCCN saat ini memiliki 2,2 juta anggota di 2.400 jemaat di seluruh Nigeria. Ada delapan keuskupan masing-masing dipimpin oleh seorang uskup, dan Uskup Agung Babba memimpin gereja nasional. (lutheranworld.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home