Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 12:30 WIB | Selasa, 29 November 2016

Warga Muslim di Hongaria Kecam Dekret Anti-Islam

Seorang perempuan Muslim di Budapest. (Foto: cafebabel.co.uk)

BUDAPEST, SATUHARAPAN.COM - Sebuah organisasi muslim utama di Hongaria, hari Senin (28/11), mengecam langkah-langkah “xenofobia” yang diambil wali kota Asothalom untuk melestarikan nilai-nilai tradisi Kristen dan mencegah upaya imigrasi. 

Asothalom, yang berada di dekat perbatasan Serbia, pekan lalu melarang pembangunan masjid, menggunakan muazin saat waktu salat tiba dan memakai pakaian seperti niqab dan burkini.

Komunitas Islam Hongaria (Hungarian Islamic Community/Magyar Iszlám Közösség/MIK) mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya “terkejut dengan lonjakan xenofobia dan Islamofobia di Hongaria yang saat ini mencapai puncaknya dengan dekret tersebut.” 

Langkah-langkah itu diambil untuk “melindungi masyarakat dan tradisinya dari permukiman massal dari luar,” ujar Wali Kota Laszlo Toroczkai, seorang ultra-nasionalis yang juga seorang wakil presiden partai sayap kanan ekstrem Jobbik.

Toroczkai menjadi terkenal pada 2015 ketika dia terlihat dalam rekaman video tengah berada di pagar perbatasan Serbia sembari memperingatkan para imigran untuk tidak memasuki Hongaria. Asothalom menampung sejumlah pengungsi.

MIK, yang didirikan pada 1990, merupakan kelompok terlama yang mewakili masyarakat muslim Hongaria, dan diperkirakan memiliki sekitar 40.000 anggota.

“Kami sudah meminta secara tertulis agar Mahkamah Konstitusi memeriksa dekret ini,” menurut pernyataannya. 

“Meski kami adalah warga dari agama minoritas, hak konstitusional kami harus dilindungi karena kami adalah warga Hongaria sama seperti warga mayoritas nonmuslim lainnya.” 

“Kami tidak bisa ‘pulang’ ke mana pun karena di sini adalah rumah kami.” (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home