Loading...
BUDAYA
Penulis: Bayu Probo 08:21 WIB | Selasa, 02 Desember 2014

Warna Lukisan Van Gogh Memudar

Delapan fakta menarik tentang Vincent van Gogh, pelukis post-impressionist asal Belanda.
Bedroom in Arles. (Sumber: wikipedia.org)

SATUHARAPAN.COM – Karena campuran kimia yang tidak stabil dalam cat lukisnya, warna kuning memakai zat kromium dalam karya-karya van Gogh kini memudar.

Artikel dari huffingtonpost.com ini diinspirasi dari tulisan tentang penyelidikan atas kematian pelukis post-impressionist berkebangsaan Belanda tersebut. Vanity Fair yang mengangkat argumen Steven Naifeh dan Gregory White Smith bahwa Vincent van Gogh dibunuh, bukan bunuh diri.

Namun, selain penyelidikan terbaru ini, ternyata ada delapan hal menarik tentang van Gogh yang jarang diketahui masyarakat. Empat sudah disampaikan kemarin (baca: Van Gogh Dibunuh, Bukan Bunuh Diri), ini empat lanjutannya.

Kelima, Vincent van Gogh selama masa pertumbuhannya melewati batu nisan dengan namanya sendiri, karena kematian dini saudaranya.

Van Gogh lahir dan dibesarkan di Zundert, Belanda. Ayahnya, Theo van Gogh pada 1849 diangkat menjadi pendeta gereja Reformed Belanda. Saudara Van Gogh dengan nama sama, Vincent, meninggal saat bayi dan dimakamkan di gereja yang masih berdiri hingga saat ini.

Zundert bangga sebagai tempat kelahiran van Gogh. Mereka membuat berbagai monumen. Misalnya, Vincent van Gogh Square, patung peringatan van Gogh dan saudaranya, Theo, dan memelihara rumah Vincent van Gogh. Namun sayang, rumah asli di jalan utama Zundert di Markt 29 dirobohkan.

Keenam, Vincent van Gogh tidak mulai melukis sampai dia berumur 27 atau 28. Namun, ia melukis hampir 900 karya—rata-rata sekitar dua per minggu—sebelum ia meninggal pada usia 37.

Sebelum ia mengejar karier sebagai pelukis, van Gogh berusaha untuk menjadi pelayan awam dalam gereja, guru, dan pedagang seni. Kemudian, seperti ditunjukkan di Van Gogh Gallery, ia menulis surat kepada saudaranya, Theo, pada akhir Desember 1881:

“Theo, saya sangat bahagia dengan kotak cat saya. Dan, saya pikir sekaranglah saatnya, setelah menjauhi ini hampir secara eksklusif untuk setidaknya satu tahun. Jadi, lebih baik jika saya mulai dengan segera ... Sebab, Theo, dengan lukisan karier sejati saya dimulai. Apakah menurutmu aku benar untuk mempertimbangkan ini?”

Van Gogh menciptakan hampir 900 lukisan dan lebih dari 1.100 karya di atas kertas sebelum kematiannya. Produktif, ya, tapi van Gogh mungkin memiliki semacam bentuk epilepsi—yang didiagnosis akan ia alami selama hidupnya. Juga, ia menderita kondisi perilaku yang disebut hypergraphia yang menyebabkan mereka memiliki kebutuhan yang kuat untuk menulis, atau, dalam kasus van Gogh, melukis.

Ketujuh, warna kuning khusus yang digunakan Vincent Van Gogh dalam lukisannya telah memudar dan kecokelatan dari waktu ke waktu.

Van Gogh menggunakan kuning khusus yang khas dalam lukisannya. Ini dimungkinkan oleh revolusi industri dan pigmen baru yang disebut kuning kromatis. Ini adalah sejenis zat kimia kromium yang tidak stabil.

Sayangnya warna kuning tersebut, yang digunakan dalam lukisan seperti Bedroom in Arles, secara signifikan pudar dan kecokelatan setelah bertahun-tahun. Jadi, penikmat lukisan van Gogh kini tidak cukup melihat pencahayaan asli karyanya.

Perubahan ini bersifat permanen, menurut Koen Janssens, pemimpin kelompok peneliti yang menguji sampel dari cat kecokelatan. “Untuk membalikkan reaksi kimia ini kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada lukisan,” kata dia.

Kedelapan, orang tertua yang masih hidup yang sempat bertemu Vincent van Gogh dalam hidupnya mengingatnya sebagai orang yang “kotor, berpakaian buruk dan tidak menyenangkan.”

Lahir pada 1875, Jeanne Calment berumur sangat panjang ketika ia meninggal pada 1997 di usia 122. Dia tinggal di Arles, Prancis, tempat van Gogh menghabiskan waktu pada sekitar 1888. Selama tahun itu, van Gogh datang ke toko paman Calment untuk membeli cat. Calment kemudian menjelaskan bahwa van Gogh orang yang “kotor, berpakaian buruk, dan tidak menyenangkan.”

Calment saat itu berumur 12 atau 13. Dan, menurut obituari New York Times, juga mengatakan van Gogh adalah seorang yang “sangat jelek, tidak sopan, kasar, dan sakit—saya memaafkannya, sebab mereka memanggilnya loco.” 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home