Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 08:27 WIB | Jumat, 06 Mei 2016

Isra Miraj Ajarkan Pentingnya Transformasi Spiritual dan Sosial

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan sambutan pada peringatan Isra Mikraj tingkat Kenegaraan yang dihadiri para Menteri Kabinet Kerja, serta Pimpinan Lembaga Negara dan Dubes negara sahabat di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/5) malam.(Foto:kemenag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa Isra Miraj merupakan perjalanan spiritual  Nabi Muhammad SAW di suatu malam  sekian abad lampau yang dramatis dan fantastis.

Menurut Menag dalam waktu singkat, Nabi Muhammad berhasil menembus lapisan-lapisan yang amat jauh  dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa  hingga ke puncak Sidratilmuntaha dengan jarak jutaan tahun cahaya.

“Hal ini menjadi bukti ilmu dan kekuasaan Allah SWT meliputi dan menjangkau bahkan mengatasi segala yang terhingga maupun tak terhingga tanpa dipengaruhi ruang dan waktu,” kata Menag, saat memberikan sambutan pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tingkat kenegaraan diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/5) malam.

Hadir dalam kesempatan ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Duta Besar Negara Sahabat, Wakil Ketua  MPR Hidyat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, Ketua DPD RI  Irman Gusman, Menteri  Kabinet Kerja, pimpinan lembaga dan Dubes negara sahabat.

Menurut Menag, ada dua etape perjalanan Isra Miraj Muhammad SAW. Pertama, perjalanan horizontal dari Masjidil Haram di Mekkah sampai ke Masjidil Aqsa di Palestina. Kedua,  perjalanan vertikal dari Masjidil Aqsa di Palestina ke Sidratil Muntaha  di langit ketujuh. Dari langit, Nabi Muhammad kembali ke bumi kemudian kembali ke umatnya.

“Misi yang ada dalam perjalanan ini terbingkai dalam salat lima waktu yang Allah perintahkan kepada kita melalui Nabi Muhammad SAW,” kata dia seperti dikutip dari kemenag.go.id.

“Kewajiban ini bukan hanya ditafsirkan sebagai kewajiban  yang  sifatnya individual semata melainkan wahana transformasi sosial untuk mencegah kemungkaran di muka bumi,” dia menambahkan.

Dikatakan Menag, Isra Miraj bukan hanya wahana  individual semata tetapi juga sebagai wahana transformasi  sosial untuk menebarkan kebaikan  dan mencegah kemungkaran di muka bumi. Karenanya, Isra Miraj bukan hanya bagian dari transformasi spiritual tetapi juga transformasi sosial. Transformasi spiritual mengajarkan ketaatan dan ketundukan pada  perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

“Transformasi sosial  mengajak kita untuk melakukan perubahan dari keburukan menuju kebaikkan, dari  kesalahan menuju kesalehan  dan dari keterbelakangan  menuju kemajuan,” kata dia.

“Esensi Isra Miraj adalah mendorong umat muslim untuk terus membangun dan mengembangkan peradaban Islam yang mengedepankan perdamaian, keadilan, keseimbangan,  toleransi,  dan persamaan. Semuanya tertumpu pada rahmatan lil alamin, Islam yang memberikan rahmat bagi semesta alam,” dia menambahkan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home