Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:05 WIB | Jumat, 22 Maret 2024

Australia Bergabung Dengan Koalisi Drone, Bantu Ukraina Melawan Rusia

Seorang tentara Ukraina mempersiapkan drone untuk diluncurkan di garis depan di desa Robotyne, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, Jumat, 1 Maret 2024. (Foto: dok. AP/Andriy Andriyenko)

CANBERRA, SATUHARAPAN.COM-Australia mengatakan pada hari Kamis (21/3) bahwa pihaknya akan bergabung dengan koalisi drone internasional untuk membantu upaya perang Ukraina, bersatu dengan sekutu seperti Inggris dan Latvia.

“Ini merupakan cara penting untuk memberikan kontribusi kami dalam upaya agar Ukraina tetap bertahan dan mampu menyelesaikan kembali konflik ini dengan cara mereka sendiri,” kata Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles.

Ukraina mengandalkan penggunaan drone secara besar-besaran untuk mengkompensasi kekurangan peluru artileri dalam upaya menghadapi invasi Rusia.

Dalam perang dua tahun tersebut, ratusan ribu drone telah dikerahkan untuk berbagai misi, mulai dari menyerang sasaran yang jaraknya ratusan kilometer, pengintaian, hingga menyerang pasukan musuh di dekatnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berjanji akan memproduksi satu juta drone pada tahun ini. Para pejabat Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa angkatan bersenjata membutuhkan antara 100.000 hingga 120.000 drone per bulan, sehingga bantuan dari luar menjadi sangat penting.

Australia menyampaikan pengumuman tersebut saat Canberra menjamu Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps.

Bulan lalu Inggris dan Latvia sepakat untuk memimpin koalisi drone yang bertujuan mengirimkan ribuan kendaraan udara tak berawak lagi ke Ukraina.

Shapps mengatakan drone baru saja muncul ketika perang dimulai, namun “kini memainkan peran yang semakin penting dan canggih”.

“Negara-negara yang berinvestasi dalam koalisi drone tidak hanya melakukan hal tersebut (untuk) Ukraina – meskipun itu adalah tujuan utamanya – tetapi juga karena hal tersebut mempunyai potensi untuk membawa peningkatan dan kemajuan teknologi yang besar ke pasar dalam negeri kita,” Shapp menambahkan.

Rincian lebih lanjut mengenai komitmen Australia diperkirakan akan dipublikasikan dalam beberapa pekan mendatang.

London mengatakan pihaknya akan mengalokasikan £200 juta (US$ 250 juta) untuk menyediakan “paket drone terbesar yang diberikan kepada Ukraina oleh negara mana pun”.

Drone yang paling umum digunakan di medan perang, yang jumlahnya ribuan disediakan Inggris untuk Ukraina, disebut drone First Person View (FPV).

Mereka memungkinkan pilot untuk melihat gambar langsung dari darat, menemukan lokasi unit musuh dan, jika dipersenjatai dengan bahan peledak, menyerang mereka dari jarak beberapa kilometer.

Australia mengoperasikan beberapa drone pengintai dan drone lainnya, dan telah mengeluarkan ratusan juta dolar untuk mengembangkan drone Ghost Bat MQ-28A, yang dapat menempuh jarak ribuan kilometer. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home