Loading...
EKONOMI
Penulis: Sotyati 10:22 WIB | Senin, 29 Februari 2016

Brand Busana Muslim ETU Lebarkan Sayap ke Australia

Brand Busana Muslim ETU Lebarkan Sayap ke Australia
Restu Anggraini (kanan), head of designer band ETU, dan Rahmat Ramadan, business development head, menjelaskan rencana peragaan busana ETU di ajang Virgin Australia Melbourne Fashion Festival, 7 - 13 Maret mendatang. (Foto-foto: Sotyati)
Brand Busana Muslim ETU Lebarkan Sayap ke Australia
Brand busana muslim ETU (kanan), bersama beberapa brand busana muslim lain yang akan ditampilkan dalam ajang Virgin Australia Melbourne Fashion Festival, 7 - 13 Maret mendatang.

SATUHARAPAN.COM – Kemenangan ETU dalam The ANZ Australia – Indonesia Young Fashion Designer Award, mengantar fashion brand itu mewakili Indonesia di perhelatan Virgin Australia Melbourne Fashion Fesival (VAMFF) pada 7 – 13 Maret mendatang.

The ANZ Australia – Indonesia Young Fashion Designer Award adalah ajang yang diselenggarakan Australia-Indonesia Centre, Jakarta Fashion Week, dan Femina Group. Desainer muda yang menang dalam ajang itu, mendapatkan kesempatan tampil di VAMFF, perhelatan fashion akbar di Australia yang diselenggarakan sejak 1997, meliputi peragaan busana, pameran, lokakarya, dan aktivitas bisnis.

ETU adalah fashion brand yang memfokuskan produksinya pada busana muslim, yang juga dikenal dengan nama modest wear di pasar busana internasional. Perancang busana Restu Anggraini bersama Rahmat Ramadan, yang bertanggung jawab pada pengembangan usaha, mendirikan brand itu pada 2011.

Restu Anggraini, Head of Designer ETU, di Jakata, 24 Februari lalu, menjelaskan, kesempatan untuk tampil di Australia itu merupakan momentum menjadikan modest wear sebagai industri global. Melalui fashion, ETU ingin menunjukkan bahwa muslim Indonesia dengan karya modest wear-nya merepresentasikan nilai-nilai damai dan kreatif yang bersifat universal tanpa melihat perbedaan agama dan bangsa.

Pada VAMFF mendatang, ETU menampilkan modest wear koleksi Autumn/Winter 2016. ETU akan menggunakan bahan ultrasuede, produk Toray Industries, perusahaan Jepang, yang menspesialisasikan diri di produk industri berteknologi tinggi di bidang organic synthetic chemistry, polymer chemistry, dan biokimia.

Ultrasuede, seperti dijelaskan Rahmat Ramadan, merupakan bahan berteknologi tinggi yng dibuat dengan teknologi ultramicrofiber untuk menandingi kualitas bahan suede (kulit) asli. Bahan ini, sejak ditemukan pad 1970, banyak dipakai brand internasional, seperti Halston, Prada, dan Issey Miyake.

Selain ultrasuede, ETU juga akan memanfaatkan bahan wool, katun, dan polyester brand untuk koleksinya, untuk membut kombinasi tampilan yang terdiri atas outer wear, celana panjang, dan blazer.  Restu, dalam kesempatan temu wartawan juga memberi bocoran akan menampilkan teknik kepang dalam koleksi busananya. “Akan menampilkan 15 sampai 30 look dalam peragaan busana, namun masih harus menunggu informasi kepastian model yang akan membawakannya,” kata Restu.

Di ajang VAMFF itu juga akan diadakan engagement event antara perancang busana modest wear Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk menciptakan peluang di bidang fashion antara Indonesia dan Australia. Perancang busana modest wear yang terlibat dalam aktivitas itu ialah Ria Miranda, I.K.Y.K., Rumah Ayu, dan Andita Widy untuk aksesori. Aktivitas itu didukung brand kosmetik Wardah.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home