Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:03 WIB | Rabu, 13 Januari 2016

Di Junior Masters, Pelatih Pantau 5 Hal dari Pebulu Tangkis

Di Junior Masters, Pelatih Pantau 5 Hal dari Pebulu Tangkis
Ilustrasi: Para pebulu tangkis menjalani pengukuran tinggi badan pada Junior Masters, hari Senin (11/1) di Gelanggang Olahraga (GOR) Djarum, Magelang, Jawa Tengah. (Foto-foto: badmintonindonesia.org).
Di Junior Masters, Pelatih Pantau 5 Hal dari Pebulu Tangkis
Ilustrasi: Para pebulu tangkis menjalani pengukuran berat badan pada Junior Masters, hari Senin (11/1) di Gelanggang Olahraga (GOR) Djarum, Magelang, Jawa Tengah.

MAGELANG, SATUHARAPAN.COM – Pelatih ganda putra Pelatihan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pelatnas PBSI) Cipayung, Chafidz Yusuf, mengemukakan bahwa setiap pelatih akan memantau dan memberi laporan tentang lima poin penting dalam turnamen Junior Masters yaitu skill, kualitas pukulan, fairplay, footwork dan attitude para pebulu tangkis muda.  

“Dari sisi skill, atlet muda akan dilihat kemampuan menyerangnya, kemampuan defend, variasi pukulan dan kepandaian bermain. Yang kedua, kualitas pukulan yang dilihat dari akurasi pukulan dan safe, artinya bagaimana atlet bisa bermain tanpa banyak buang poin,” kata Chafidz di sela-sela melakukan penilaian Junior Masters di Gelanggang Olahraga (GOR) Djarum, Magelang, Jawa Tengah, hari Selasa (12/1). 

“Selanjutnya kami lihat juga dari fairplay. Hal ini dilihat dari perangai mereka di lapangan, attitude dari seorang pemain itu seperti apa,” kata Chafidz menjelaskan.

“Kriteria lainnya adalah footwork. Hal ini dilihat dari penguasaan mereka di lapangan seperti apa. Yang  terakhir dilihat dari potensial. Ini dilihat dari postur tubuh, harapan masa depannya, tekniknya seperti apa. Karena potensial, postur menjadi yang paling penting untuk menjadikan seorang pemain itu harus memenuhi semua kriteria yang ada,” kata dia menambahkan. 

“Kami akan berusaha melihat dan memantau dengan seksama tingkah lakunya, melihat dengan lebih teliti, para atlet muda demi regenerasi bulu tangkis di Indonesia,” kata dia. 

Chafidz mengemukakan bahwa dalam Junior Masters dia dibantu pelatih lainnya Deni Danuaji (tunggal putra), Sarwendah (tunggal putri), Endang Nursugianti (ganda putri) dan Enroe Suryanto (ganda campuran).

Meski menurunkan lima pelatih untuk lima sektor, namun masing-masing pelatih tetap akan memantau atlet dari sektor lainnya. Sehingga setiap atlet akan mendapat laporan pengamatan dari lima pelatih tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Media Sosial, Yuni Kartika menjelaskan  Junior Masters berlangsung mulai hari Senin (11/1) sampai dengan Sabtu (16/1)  turnamen tidak hanya berisi penilaian tentang fisik namun akan ada tes pertandingan.

Ia mengemukakan  Junior Masters  merupakan ajang inventarisasi atlet muda berbakat yang digagas oleh  PBSI, karena melalui Junior Masters, PBSI dan setiap klub bulu tangkis dapat mengidentifikasi  kemampuan bibit muda Indonesia untuk kompetisi di tingkat internasional dan mendapatkan parameter fisik dari para atlet.

Junior Masters diikuti  para pebulu tangkis dari  26 klub  dari sembilan provinsi, yaitu Kepulauan Riau, Bali, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. Jumlah peserta yang ikut sebanyak 142 atlet, terdiri dari 71 atlet putra dan 71 atlet putri.

Berambisi masuk Pelatnas

Sementara itu di saat bersamaan, para pebulu tangkis mengungkapkan optimisme ingin meraih sukses di  Junior Masters. Komentar dan harapan mereka serupa, seperti yang dikemukakan pasangan ganda campuran  Fachryza Abimanyu/Syifa Fauziah dari klub Jaya Raya Jakarta/Jaya Raya Al Zikra Jakarta yang berharap  bisa memberikan penampilan terbaiknya dan merebut peringkat satu.

 “Targetnya mudah-mudahan bisa final dan juara. Yang pasti harus yakin aja sama kemampuan diri sendiri,” kata Abimanyu. 

“Pengen masuk Pelatnas, pengen banget bisa masuk Pelatnas. Pokoknya pengen kasih yang terbaik, siapa tahu bisa jadi juara satu,” tambah Syifa.

Abimanyu/Syifa berada di grup YY dan akan bersaing dengan ganda campuran usia di bawah 19 tahun (U-19) lainnya, yaitu Beno Drajat/Yulfira Barkah dari Mutiara Bandung, Yanthoni Edy Saputra/Marsheilla Gischa Islami dari Djarum Kudus dan Andhika Ramadiansyah/Mychelle Crhystine Bandaso dari Djarum Kudus.

Di babak penyisihan, Abimanyu/Syifa mengalahkan Yanthoni/Gischa dengan kedudukan 21-16, 21-23 dan 23-21. Sementara itu tunggal putra andalan PB Exist Jakarta, Chico Aura Dwi Wardoyo mengejar posisi menjadi ranking satu di Junior Masters 2015.  

“Harapannya semoga bisa juara di sini dan bisa masuk Pelatnas. Nantinya saya ingin jadi juara dunia,” kata Chico.  (badmintonindonesia.org).

Ikuti berita kami di Facebook

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home