Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 07:23 WIB | Jumat, 28 Agustus 2015

Diperlukan Konfigurasi Besar untuk Pembangunan Transportasi Jakarta

Ilustrasi: bus Transjakarta. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggenjot pembangunan transportasi massal dari berbagai moda. Pembangunan masif di beberapa titik sudah mulai tampak secara fisik, mulai dari pengeboran tanah untuk mass rapid transit  (MRT) di Jalan MH Thamrin hingga pengadaan bus Transjabodetabek yang diluncurkan pekan lalu.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) sekaligus pengajar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Danang Parikesit, berpandangan, ujung dari pembangunan masif ini harus ada konfigurasi besar. Artinya, seluruh moda transportasi harus dikoordinasi dengan struktur yang jelas.

Bila MRT, LRT, Transjakarta sudah dipayungi oleh perusahaan atau badan yang mengoordinasinya, armada lain seperti mikrolet dan taksi sepeda motor atau ojek, harus ditata dengan sistem yang baik. Kendati khusus mikrolet pemerintah mengaku kesulitan untuk mengintegrasikannya dengan Transjakarta karena kepemilikannya yang kurang jelas, Danang tetap merekomendasikan armada ini dikelola di bawah naungan badan usaha milik daerah (BUMD).

“Kepemilikan silakan saja, tetapi pengelolaan harus diatur PT Transportasi Jakarta (Transjakarta),” ujar Danang saat dihubungi satuharapan.com Kamis (27/8).

Sementara itu, untuk grand design dari perencanaan pembangunan Transportasi di Jakarta, Danang menyarankan pemerintah mengombinasikannya antara backbone dan kereta atau BRT. Kombinasi semacam ini nanti tak hanya menghubungkan antarwilayah di Jakarta, namun juga menghubungkannya dengan kota-kota mitra lain seperti Depok, Bekasi, Bogor, dan Tangerang.

“Jakarta tidak bisa berdiri sendiri di wilayah Jabodetabek. Kementerian Perhubungan sedang menyiapkan rencana induk transportasi Jabodetabek dan membentuk badan penyelenggaranya. Yang akan mengoordinasi implementasinya di Jabodetabek,” ujar Danang.

Dengan koordinasi dengan pemerintah pusat dan kota mitra, diharapkan transportasi massal di Jakarta memiliki konfigurasi besar yang cukup jelas.

Dalam pandangannya, Jakarta, ujar Danang, sebaiknya mengadopsi sistem transportasi di Seoul, Taipei, atau Shanghai. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home