Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Endang Saputra 16:10 WIB | Jumat, 05 Desember 2014

DPRD DKI: AKD untuk Beberapa Komisi Sudah Siap

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) untuk beberapa komisi sudah siap.

"Untuk AKD yang dapat komisi dari PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, PPP, dan Demokrat sudah siap," kata Prasetyo di Gedung DPRD Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (5/12). Dia berharap rapat paripurna bisa digelar Senin (8/12).

Prasetyo menambahkan, Partai Golkar pun sudah ada perwakilan dari fraksi.

"Kita usulnya itu saja, proposional, musyawarah mufakat saja. Insya Allah fix," kata dia.

Selain itu, terkait calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang datang ke DPRD DKI Jakarta pada Jumat (5/12) siang, Prasetyo menjelaskan bahwa hanya bersilaturahmi dengan pimpinan dewan, apalagi Djarot Saiful Hidayat pernah menjadi ketua DPD PDIP Jakarta, sebelum digantikan Boy Bernadi Sadikin.

"Dan menyerahkan data-data (pelantikan wagub) yang akan disampaikan ke Kemendagri, urus administrasinya," kata Prasetyo.

Dia menegaskan, kehadiran Djarot Saiful Hidayat itu tidak untuk meminta bantuan, agar pelantikannya kelak dipermudah dan dibantu dalam melaksanakan program kerjanya.

"Ya enggak lah," katanya.

Sebelumnya, Djarot menemui pimpinan DPRD DKI pada pukul 11.40 WIB,  politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama dan Sekretaris Daerah (Sekda), Saefullah.

Prasetyo mengatakan, Djarot tak membutuhkan bantuan DPRD, karena berpengalaman di birokrasi, mengingat pernah menjabat sebagai wali kota Blitar selama dua periode.

"Dia salah satu wali kota terbaik juga," kata dia.

Sebelumnya, setelah saling sapa, Djarot dan Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelar rapat tertutup selama 30 menit. Kemudian, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu bertemu Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah, bertanya tentang kekurangan syarat administrasi menjadi DKI-2, sebelum diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri.

Kemudian, mantan wali kota Blitar ini mengunjungi pimpinan dewan di lantai 10 Gedung DPRD, yang saat dihampiri, mereka tengah menggelar rapat pimpinan gabungan terkait alat kelengkapan dewan (AKD).

Sebab itu, Djarot sempat menunggu di depan ruang rapat sejak pukul 11.40 WIB. 10 menit berselang, Djarot bertemu Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi dan didampingi dua dari tiga wakilnya yang hadir, Triwisaksa serta Taufik, lalu menggelar rapat tertutup hingga pukul 12.00 WIB.

"Sebagian sudah saya kenal lama. Tadi hampir semuanya sudah ketemu, kecuali Pak Lulung-sapaan akrab Abraham Lunggana-tadi enggak ada," kata Djarot dan menjelaskan kedatangannya untuk berkenalan dengan pimpinan DPRD.

Setelah itu, Djarot serta seluruh anggota dewan yang ada dalam kesempatan tersebut turun ke lantai dasar untuk melaksanakan salat Jumat.

Saat di balai kota, mantan ketua DPD PDIP Jakarta ini menerangkan, siap turun ke lapangan saat resmi menjadi wagub.

"Yes, of course saya yang akan blusukan ke kampung-kampung setelah dilantik (jadi wagub)," jelasnya. "(Blusukan) sekarang juga bisa, kalau mau," kata Djarot.

Namun, politikus kelahiran Gorontalo itu menegaskan, blusukan yang akan dilakukannya kelak bukanlah mencontek Joko Widodo (Jokowi). Sebab, aktivitas tersebut telah dilakoninya saat memimpin Blitar selama 10 tahun dan sesuai ajaran partai banteng moncong putih.

"Karakter PDI Perjuangan memang begitu. Jadi, memang sudah bawaan dari partai. Kami harus menyatu dengan rakyat," katanya.

Saat Jokowi-Basuki memimpin ibu kota, blusukan merupakan ciri kerja Jokowi. Sementara Basuki, lebih banyak beraktivitas di balai kota, menyelesaikan masalah administrasi.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home