Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 22:08 WIB | Sabtu, 19 Oktober 2013

Ganda Putra dan Campuran Tembus Final Denmark Terbuka

Ganda Putra dan Campuran Tembus Final Denmark Terbuka
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri) Liliana Natsir (kanan) (foto-foto: badmintonindonesia.org)
Ganda Putra dan Campuran Tembus Final Denmark Terbuka
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri) Liliana Natsir (kanan)
Ganda Putra dan Campuran Tembus Final Denmark Terbuka
Ganda putra Indonesia, Ahsan (kiri) Hendra Setiawan (kanan)

ODENSE, SATUHARAPAN.COM – Pasangan atlet badminton ganda putra Indonesia yang tersisa di Turnamen Badminton Denmark Terbuka berhasil lolos hingga final Denmark Terbuka. Hasil gemilang ini diraih pasangan Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang berhasil menumbangkan lawannya pada Semi Final yang digelar di Odense Sport Park, Sabtu (19/10) malam.

Pada pertandingan yang berakhir satu jam yang lalu, Ahsan dan Hendra mengalahkan ganda putra asal negeri matahari terbit, Hiroyuki Endo dan Kenichi Hayakawa 27-25 dan 23-21

Ahsan dan Hendra yang berpengalaman melawan ganda putra Jepang ini sebelumnya pernah mengalahkan lawan yang sama saat mereka bertarung di Singapura Terbuka beberapa bulan silam.

Sementara itu pertandingan ganda putra lainnya, yang mempertemukan ganda putra tuan rumah, Mathias Boe dan Carsten Morgensen melawan wakil Korea Lee Yong Dae dan Yoo Yeon Seong belum diketahui hasilnya. Pemenang partai ini akan melawan Hendra dan Ahsan di partai puncak besok, Minggu (20/10).

Tontowi dan Liliyana Juga Melaju Final

Pada pertandingan yang berlangsung beberapa jam sebelum Ahsan dan Hendra, Tontowi Ahmad dan pasangannya Liliyana Natsir juga melaju ke final ganda campuran Badminton Denmark Terbuka 2013.

Tontowi dan Liliyana sekali lagi terlalu tangguh bagi pasangan Cina Xu Chen dan Ma Jin yang pernah mereka kalahkan di Kejuaraan Dunia 2013 di Gouangzhou, Cina.

Tontowi dan Liliyana menang 21-11 dan 21-18. Partai ini merupakan ulangan babak final BWF World Championships 2013. Saat itu, Tontowi dan Liliyana meraih gelar Juara Dunia 2013 setelah memenangkan pertempuran sengit tiga set melawan Xu/Ma, 21-13, 16-21, 22-20.

Fantastik, karena saat itu Tontowi dan Liliyana mengalahkan Xu dan Ma di kandang lawan, Gouangzhou. Sebelumnya di Piala Sudirman 2013, Tontowi/Liliyana juga menumbangkan Xu/Ma, 21-18, 14-21, 21-16.

Seusai pertandingan Nova Widianto, pelatih tim Indonesia mengatakan Xu dan Ma terlihat tidak percaya diri di hadapan Tontowi dan Liliana, Nova memuji Tontowi dan Liliyana yang tidak terburu-buru dan tidak terpancing ritme permainan ganda campuran China tersebut.  

“Mungkin Xu dan Ma kurang percaya diri karena dalam dua pertemuan terakhir selalu kalah dari Tontowi dan Liliyana, apalagi keduanya adalah pertandingan penting dan skor pertemuan juga selalu diungguli Xu dan Ma. Pada pertandingan tadi, Tontowi/Liliyana bermain bagus, rapi dan tidak terburu-buru. Liliyana juga selalu unggul di permainan depan, jadi Tontowi yang dibelakang lebih enak,” kata Nova Widianto.

Nova melanjutkan bahwa strategi Tontowi dan Liliyana sangat tepat, dan ketenangan serta kehati-hatian merupakan salah satu kunci kemenangan Tontowi dan Liliyana.

 “Di game kedua, Tontowi/Liliyana tidak mau mengadu permainan depan, mereka memperlambat tempo dan mengangkat bola ke belakang. Tontowi/Liliyana juga sabar sekali, tidak buru-buru menyerang. Kunci kemenangan mereka adalah ketenangan di lapangan, padahal biasanya kalau bola agak berat, mereka kewalahan menghadapi pasangan China ini,” tambah Nova.

Liliyana yakin bahwa dia dan Tontowi semakin percaya diri untuk bertanding di tingkat internasional, dan mengharapkan ritme permainan seperti ini dipertahankan.

 “Saat tadi memasuki lapangan, kami sudah merasa yakin dan ini terbawa ke permainan kami. Tadi kami bermain bersih, dan jarang mati-mati sendiri. Dibanding pertemuan sebelumnya, kami merasa bermain lebih enjoy,” kata Liliyana.

Tontowi sependapat dengan Liliyana, dia pun yakin dengan cara bermain yang tidak terpancing ritme permainan lawan, dan juga catatan pertemuan yang baik juga menjadi salah satu faktor plus bagi ganda campuran Indonesia ini.

“Dari awal kami sudah punya strategi dan memegang kendali di lapangan, jadi Xu/Ma masuk dalam irama permainan kami. Selain itu, kemenangan di BWF World Championships 2013 lalu juga membuat kami makin percaya diri,” Tontowi menambahkan. (badmintonindonesia.org/tournamentsoftware.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home