Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 18:02 WIB | Kamis, 28 November 2013

Kejurnas PBSI : Lindaweni, Hera, dan Simon Lolos ke Perempat Final

Kejurnas PBSI : Lindaweni, Hera, dan Simon Lolos ke Perempat Final
Simon Santoso (paling kiri) saat pembukaan FOBC 2013 di Balairung UI, Depok (foto:Prasasta)
Kejurnas PBSI : Lindaweni, Hera, dan Simon Lolos ke Perempat Final
Lindaweni Fanetri, salah satu andalan tunggal putri dari Pelatnas yang berpartisipasi pada Kejurnas PBSI 2013 (foto: badmintonindonesia.org)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM – Linda Wenifanetri dari tunggal putri yang sehari-hari tergabung dalam Pelatnas PBSI Cipayung berhasil meraih kemenangan pada babak I Kejurnas PBSI, yang berlangsung pada Rabu (27/11) di GOR Lila Bhuana, Denpasar.      

Linda Wenifanetri dari Provinsi Jawa Barat mengalahkan rekan satu daerah, Mia Mawarti, dengan 21-19, dan 21-14.

Seusai pertandingan, Linda Wenifanetri asal klub Badminton Jaya Raya Suryanaga tersebut mengatakan masih adaptasi dengan kondisi lapangan.

“Di pertandingan pertama, saya masih beradaptasi dengan kondisi lapangan, jadi tidak terlalu nyaman bertanding, juga dengan suasana pertandingan. Saya heran lapangannya kok banyak angin,” kata Linda.

Pada set kedua Linda mulai menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain pelatnas, karena berani bermain agresif melancarkan serangan ke pertahanan lawan.

“Pada set kedua, saya lebih banyak menang, karena (terbantu arah) angin. Berbeda di set pertama saya lebih banyak kesulitan karena banyak angin, hingga masih sering ragu-ragu dan memberi bola-bola tanggung,” ungkapnya.

Pada tunggal putra, Simon Santoso di unggulan kedua mengalahkan Andrianus Prasojo 21-19, 21-10.

Simon mengaku kesulitan menghadapi lawan dengan postur yang tinggi, tetapi Simon dapat mengantisipasi smash tajam dengan baik.

“Di set pertama, saya masih penyesuaian dengan kondisi shuttlecock. Lawannya sebetulnya tidak terlalu menyulitkan, cuma dia posturnya tinggi, kalau smash tajam,” kata Simon.

Simon mengaku mengikuti turnamen demi menjaga stamina ke ajang yang lebih tinggi.

"Di turnamen ini, saya melatih stamina sebagai ajang pemanasan ke Vietnam Grand Prix,” kata Simon.

Sementara itu rekan Lindaweni, Hera Desi Ana Rachmawati (Jawa Barat) juga menang dengan kedudukan ketat, 21-18, dan 21-17 atas Rusydina Antardayu Riodingin (DKI Jakarta).

Seusai pertandingan Hera mengatakan sulit menyesuaikan kondisi lapangan. “Saya tidak terlalu terpengaruh dengan lawan, tetapi banyak melakukan kesalahan sendiri karena belum dapat menyesuaikan kondisi angin,” kata Hera.

Para pemain pelatnas lain yang bermain di kejuaraan nasional ini adalah Adriyanti Firdasari, Maria Febe Kusumastuti, dan Maziyyah Nadhir juga lolos ke babak delapan besar.

Sementara tunggal putra yang juga salah satu pemain pelatnas, Riyanto Subagja, (asal Jawa Tengah) tumbang dari nonunggulan asal DKI Jakarta, Gestano Ganendra, 12-21, 21-13, dan 22-24.    

Duel kedua tunggal putra itu berlangsung sengit dan menyita perhatian penonton yang memadati Gelanggang Olah Raga (GOR) Lila Bhuana, Denpasar.

Riyanto sebenarnya pernah bertanding melawan Gestano. Namun, karena sudah lama berlangsung, ia tidak terlalu hafal lagi dengan tipe permainan Gestano.

“Saya merasa kalah cepat dari lawan. Hari ini lawan mainnya juga sedang bagus. Saya pernah bertemu dengan dia tapi sudah lama sekali,” kata Riyanto.

Riyanto mengakui persiapannya kurang maksimal sehingga menjadi beban tersendiri.

“Jadi ada rasa tidak yakin mau bertanding. Tapi saya tidak merasa terbebani dengan status sebagai unggulan pertama,” tambah Riyanto. (badmintonindonesia.org/ tournamentsoftware.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home