Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 16:21 WIB | Jumat, 19 Agustus 2016

Keluarga Imam Masjid NY Tuntut Pembunuh Diadili Tuduhan Kebencian

Suasansa konferensi pers pernyataan keluarga dari Imam New York yang dibunuh beberapa waktu lalu. (Foto: theguardian.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Keluarga dari imam asal Bangladesh dan temannya yang dibunuh setelah salat di New York menginginkan pembunuhnya, Oscar Morel, didakwa dalam kejahatan dan kebencian.

“Keluarga kami sangat sedih oleh hilangnya kakak ipar saya (Maulana Akonjee, Red),” kata Afia Uddin, seperti diberitakan Guardian, hari Jumat (19/8).

“Kami berharap NYPD akan membawa pembunuh ke pengadilan karena dia mengajarkan kebencian kepada orang lain,” kata dia dalam konferensi pers.

Uddin yang dalam konferensi pers tersebut  berusaha menahan air mata mengalir namun tidak dapat. Laki-laki yang menjadi anggota Islamic Leadership Council tersebut pada pagi hari memimpin konferensi pers bersama dengan keluarga mendiang Maulana Akonjee dan mendiang Udin Thara.  

Sementara itu Momin Ahmed, anak mendiang Maulana Akonjee, mengatakan  kematian ayahnya menimbulkan guncangan keras pada keluarganya. “Kami berharap semua orang tahu dia adalah orang yang baik,” kata Ahmed.

Ahmed mengatakan saat ini setiap orang bisa saja mengatakan tidak memliki masalah namun dengan pembunuhan tersebut mengirimkan gelombang kejutan kepada Muslim Amerika.

Oscar Morel yang setiap hari bekerja sebagai porter di Manhattan New School didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama. Beberapa pembicara pada konferensi pers menegaskan panggilan untuk Morel diisi dengan kejahatan rasial.

Dalam konferensi pers tersebut, Presiden New York Chapter of the Council on American Islamic Relations, Afaf Nasher mengatakan Muslim di Amerika tidak terpancing dengan aksi bernuansa  kebencian tersebut.

“Saya salut jaksa yang meningkatkan penyelidikan dan penyidikan dengan cepat, di saat bersamaan kami terus mengawasi kasus ini,”  kata Nasher.

Seorang imam yang sangat dihormati di kota Queen, New York ditembak mati bersama dengan seorang rekannya ketika pulang dari salat pada hari Sabtu (13/8). Oscar Morel menembak kepala mereka dari belakang.  

Menurut keterangan pihak berwenang, pemimpin masjid, Maulama Akonjee dan temannya, Thara Uddin,  mengenakan pakaian Muslim ketika pembunuh "mendekati dari belakang dan menembak" dari jarak dekat, kata Wakil Inspektur Polisi, Henry Sautner, dari Biro Detektif Kepolisian Queens Selatan. (guardian.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home