Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:18 WIB | Rabu, 19 April 2023

Menhan Ukraina Sebut Telah Menerima Sistem Pertahanan Udara Patriot

Sistem pertahanan rudal Patriot terlihat di Bandara Sliac, di Sliac, dekat Zvolen, Slovakia, pada 6 Mei 2022. (Foto: dok. Reuters)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Menteri pertahanan Ukraina mengkonfirmasi pada hari Rabu (19/4) bahwa Kiev telah menerima sistem pertahanan udara Patriot, dan mengatakan ini membuat langit Ukraina lebih aman.

“Angkatan udara kami telah menguasai mereka secepat mungkin. Dan mitra kami menepati janji mereka,” tulis Menteri Pertahanan, Oleksii Reznikov, di Twitter.

Dia tidak merinci mitra mana yang dia maksud tetapi tweetnya mengucapkan terima kasih kepada menteri pertahanan Jerman.

Sementara itu, pasukan yang didukung Rusia di wilayah Donetsk timur Ukraina mengatakan pada hari Rabu (19/4) bahwa pasukan Ukraina telah meledakkan empat bangunan tempat tinggal di kota Bakhmut dua hari lalu, menewaskan 20 warga sipil, menurut laporan kantor berita TASS. Namun Reuters tidak dapat memverifikasi laporan itu secara independen.

Sementara Badan Keamanan Domestik Rusia, FSB, mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah menahan seorang warga negara Rusia-Ukraina yang diduga berencana untuk melancarkan "menyabotase" pada sebuah situs infrastruktur energi di Crimea yang dicaplok.

Anggota parlemen Rusia pekan ini memperketat hukuman untuk "terorisme" dan sabotase saat Moskow melakukan serangan militernya terhadap Ukraina.

FSB di kota Kerch “mencegah persiapan sabotase di fasilitas sistem energi semenanjung,” dianeksasi dari Ukraina pada 2014, katanya dalam sebuah pernyataan.

"Seorang warga negara Rusia dan Ukraina, lahir pada tahun 1971, yang terlibat dalam persiapan kejahatan ini, ditahan," kata pernyataan itu.

Menurut FSB, tersangka ditahan karena berencana melakukan "sabotase" dan "memiliki bahan peledak atau alat peledak". Tuduhan itu membawa kemungkinan hukuman seumur hidup, kata FSB.

Ia juga mengatakan tersangka melakukan kontak "dengan perwakilan dari dinas keamanan Ukraina, yang mengoordinasikan kegiatan kriminalnya."

Kepala FSB, Alexander Bortnikov, bulan ini menuduh Ukraina dan kekuatan Barat menghasut Rusia untuk melakukan pemberontakan bersenjata.

Presiden Vladimir Putin juga menuduh dinas keamanan Barat terlibat dalam serangan "teroris" di Rusia.

Pada awal April, Rusia menahan seorang perempuan muda setelah sebuah ledakan menewaskan seorang blogger militer terkemuka di Saint Petersburg, menyalahkan Ukraina dan oposisi. (Reuters/AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home