Loading...
BUDAYA
Penulis: Francisca Christy Rosana 11:41 WIB | Selasa, 09 Desember 2014

Mimpi Sejuta Dolar Merry Riana Jadi Film

“I will fight till the end end never give up.”
Poster Film Merry Riana yang akan tayang pada 24 Desember mendatang. (Foto: media Merry Riana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Merry Riana, pengusaha, penulis, sekaligus motivator muda asal Jakarta akan membagi kisah inspiratifnya melalui film Mimpi Sejuta Dolar yang dirilis di bioskop pada 24 Desember mendatang.

Film yang diangkat dari kisah perjalanan hidup Merry Riana yang ditulis Alberthiene Endah ini diproduseri oleh Manoj Punjabi dan menggandeng sutradara muda Hestu Saputra.

Hestu Saputra memang telah dipercaya mengarahkan proses pembuatan film yang menggaet para pelaku seni peran ternama seperti Chelsea Islan, Dion Wiyoko, Kimberly Ryder, Ferry Salim, dan Cyntia Lamusu.

Kisah Perjalanan Panjang

Mimpi Sejuta Dolar mengisahkan perjalanan panjang Merry mencapai kesuksesan. Dalam usianya yang masih muda, Merry (34) telah berhasil menginspirasi banyak orang. Sebelumnya, Merry telah menarik perhatian publik Asia Tenggara dan Singapura atas prestasinya menghasilkan satu juta dolar dalam usia 26 tahun.

Perjalanan untuk menuju kesuksesan ini tentu tidak lepas dari berbagai tantangan dan cobaan. Untuk mencapai titik ini, Merry mengaku awalnya semua hanya berasal dari mimpi. Mimpi itulah yang telah berhasil mengubah dan membangkitkannya.

Merry Riana dalam film yang diperankan oleh Chelsea Islan, yang baru lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura karena kerusuhan sosial.

Dalam perjalanan, Merry diadang kawanan penjarah dan terpaksa melepas harta benda demi keselamatan. Di bandara, orangtua Merry (Ferry Salim & Cyntia Lamusu) menjual berbagai barang yang tersisa. Hasil penjualan hanya cukup untuk membeli satu tiket.

Merry terpaksa berangkat ke Singapura seorang diri. Dengan bekal uang yang tak seberapa, ia harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup. Dari media sosial, ia menemukan sahabatnya Irene (Kimberly Ryder) yang juga hendak kuliah di Singapura. Dengan bantuan Irene, Merry mencari cara agar dapat melunakkan peraturan pendidikan Singapura yang begitu ketat.

Berkat usahanya, Merry bukan saja hanya diperbolehkan tinggal di asrama, ia juga lolos ujian seleksi dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di sana.

Akan tetapi, itu semua baru bisa didapat bila Merry membayar sejumlah uang. Satu-satunya harapan agar Merry dapat meneruskan beasiswanya adalah mengambil pinjaman mahasiswa. Namun, Merry harus memiliki seorang penjamin. Karena tidak ada kerabat, dan Irene juga tidak bisa menjadi penjamin, Merry harus mencari mahasiswa senior yang mau menjadi penjaminnya. Merry akhirnya bertemu Alva (Dion Wiyoko) yang bersedia menjadi penjaminnya.

Setelah menjalani kuliah, berbagai tantangan dihadapinya. Merry sadar ia harus kuliah dengan baik, tapi ia juga sadar bahwa ia harus sukses secepatnya. Berbagai cara ditempuh agar ia segera merih kesuksesan, mulai dari bekerja menyebar brosur bisnis online, sampai main saham beresiko tinggi. Kondisi ekonominya fluktuatif. Namun akhirnya dengan berbagai perjuangan, Merry dapat mencapai kesuksesan, yakni berhasil mendapatkan satu juta dolar di usia ke-26.

I will fight till the end end never give up”, kata Merry menutup film tersebut.

Melalui akun Twitternya, Merry Riana pada Jumat (5/12) mengatakan, “Dalam cinta yang besar hiduplah harapan. 18 hari lagi! Film Merry Riana siap menghibur & menginspirasi :).”

Baca juga:

 

 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home