Pejabat Malaysia: Jenis Baru Mutasi COVID-19, 10 Kali Lebih Menular
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM-Otoritas kesehatan Malaysia telah mengidentifikasi bahwa jenis baru virus COVID-19 yang mematikan, bernama D614G, 10 kali lebih menular daripada jenis sebelumnya, kata Deputi Kesehatan Umum Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan dalam sebuah posting Facebook, hari Sabtu (15/8).
Abdullah menambahkan bahwa temuan itu mungkin juga berarti bahwa vaksin apa pun yang sedang dikembangkan saat ini tidak akan efektif melawan strain baru.
Dilansir CNA, dikatakan bahwa mutasi tersebut pertama kali dideteksi Institut Penelitian Medis Malaysia, sebagai hasil isolasi kultur dari tiga kasus yang ditemukan pada klaster Sivagangga dan Ulu Tiram. Sejauh ini, ketiga kluster tersebut, kata Noor Hisham masih bisa dikendalikan berkat tindakan medis yang cepat.
“Tes awal dan beberapa lanjutan sedang dilakukan untuk menguji beberapa kasus lain, termasuk untuk kasus indeks untuk kedua kluster,” katanya. Ia menambahkan, mutasi D614G ditemukan para ilmuwan pada bulan Juli, dan dia mengimbau masyarakat agar lebih aktif melakukan pencegahan dengan menjaga kesehatan, termasuk jaga jarak dan menggukanan masker.
Perbedaan Wilayah
Studi ini bukan yang pertama mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan D614G. Peneliti Amerika Serikat sebelumnya telah menyarankan bahwa perbedaan dalam jenis virus mungkin sesuai dengan wilayah mana yang lebih banyak terkena virus, seperti New York atau Italia.
Penelitian yang lebih dulu mencatat bahwa COVID-19 berkembang saat beradaptasi dengan manusia, tetapi mutasi D614G telah menjadi catatan khusus oleh para ilmuwan karena muncul sebagai mutasi yang paling dominan.
Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional AS untuk Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan bulan lalu bahwa D614G dapat membuat penyebaran virus corona lebih cepat. “Data menunjukkan ada satu mutasi yang membuat virus dapat bereplikasi lebih baik dan mungkin memiliki viral load tinggi,” kata Fauci dalam wawancara dengan Journal of American Medical Association.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan sedang memantau situasi dan melacak urutan genetik virus corona di seluruh dunia untuk mengidentifikasi berbagai mutasi.
Meskipun D614G mungkin jauh lebih menular daripada galur sebelumnya, Fauci mencatat bahwa ini tidak berarti bahwa sakit akibat virus akan menjadi lebih parah. “Kami tidak memiliki hubungan apakah seseorang menjadi lebih buruk dengan ini atau tidak. Sepertinya virus mereplikasi lebih baik dan mungkin lebih menular,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...