Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 09:16 WIB | Selasa, 16 November 2021

Polisi: Waspadai Kejahatan Pemerasan via Aplikasi Pencari Jodoh

Polisi membeberkan kasus pemerasan melalui telefon seks di Jakarta dengan korban di negara lain. (Foto: Polda Metro Jaya)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Polda Metro Jaya meminta warga masyarakat untuk mewaspadai pemerasan dengan modus aplikasi “Live Sex” melalui aplikasi seperti yang dilakukan oleh para pelaku warga negara asing (WNA) asal China dan Vietnam.

Calon korbanya akan diperas dengan ancaman menyebarkan foto bugilnya. ”Untuk seluruh masyarakat agar bijak menggunakan media sosial. Banyak aplikasi dari Indonesia untuk mencari jodoh, dan tidak menutup kemungkinan terjadi modus kejahatan serupa,” kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah, Sabtu (13/11).

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pengembangan terhadap 48 WNA, tersangka kejahatan seks dengan modus pemerasan tersebut. Dan disebutkan ada salah satu supervisor yang menjadi otak dari modus kejahatan tersebut.

”Kami akan mendalami apa mereka juga melakukan hal serupa di negara lain. Sementara ini, yang kami ketahui mereka baru bermain di Indonesia. Mereka tidak bisa berbahasa Inggris, sehingga dalam pemeriksaan menggunakan penerjemah mandarin,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan 48 orang WNA dari China dan Vietnam pada Jumat (12/11) malam. Mereka terlibat kejahatan lintas negara dan beroperasi di Indonesia.

Modus operasi para tersangka menggunakan satu aplikasi China, di mana para pelaku mencari secara random data korban kewarganegaraan China. Kemudian dicocokkan dengan satu aplikasi yang berganti bentuknya menjadi chat, wechat atau line.

Para tersangka bisa mengirimkan namanya, facing website, setelah korban terregistrasi, para pelaku mendapatkan kontak korban dan bisa komunikasi secara detail dan mendalam. Setelah data korban didapatkan semuanya, mereka berbagi peran masing-masing.

Mereka menggunakan para WNA perempuan asal China untuk berkomunikasi. Para pelaku dengan memperlihatkan satu adegan seksual. Berkenalan dengan memaksakan buka baju, memancing korban juga membuka baju. Pada para korban yang terpancing, pelaku kemudian melakukan pemerasan. Para korban tinggal di China dan Taiwan, tapi pelakunya di Indonesia.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home