Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 07:03 WIB | Kamis, 10 Oktober 2013

Sekjen FIFA Disambut Unjuk Rasa Saat Kunjungi Brasil,

Sekjen FIFA Disambut Unjuk Rasa Saat Kunjungi Brasil,
ilustrasi stadion, Stadion Frei Epifanio. (foto: worldstadiums.com)
Sekjen FIFA Disambut Unjuk Rasa Saat Kunjungi Brasil,
ilustrasi stadion, Stadion Emirates, London. (foto: bleacherreport.com)
Sekjen FIFA Disambut Unjuk Rasa Saat Kunjungi Brasil,
Jerome Vaelcke, Sekretaris Jenderal FIFA. (foto:fifa.com)

CUIABA, SATUHARAPAN.COM  - Para pengunjuk rasa di Brasil telah mengganggu kunjungan resmi delegasi FIFA, Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke pada Senin (6/10) yang sedang mengunjungi salah satu stadion ke sebuah stadion sepak bola yang dibangun untuk Piala Dunia tahun depan di negara bagian Cuiaba, Brasil.

Jerome Valcke selaku Sekretaris Jenderal FIFA selaku pimpinan rombongan kelabakan dengan para penduduk Brasil yang berdemonstrasi di kawasan sekitar kawasan olahraga, Pantanal Arena, di kota Cuiaba.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan spanduk dipegang mengkritik jumlah besar dihabiskan dalam persiapan untuk Piala Dunia. 

“Pulanglah, Piala Dunia untuk siapa?” kata beberapa orang demonstran yang berada tidak jauh dari Valcke dan rombongannya tersebut.

Saat ini Brasil mengalami krisis keuangan dimana ada pengeluaran besar untuk bidang kesehatan dan pendidikan. Dana besar untuk pembangunan stadion, menurut para demonstran sebenarnya dapat dialihkan untuk pendidikan dan kebutuhan lainnya.

Stadion yang dibangun dan kebetulan sedang ditinjau Vaelcke dan rombongannya dibangun dengan biaya 14 juta euro  (Rp.2,14 miliar), stadion di Cuiaba tersebut yang berkapasitas lebih dari 40.000 penonton tersebut, hanyalah salah satu stadion yang diprotes demonstran tersebut.

Pemerintah Brasil saat ini akan merenovasi sejumlah stadion dan menyatukan dengan kawasan pantai, dengan alasan meningkatkan potensi pariwisata di beberapa daerah tersebut.  

Valcke berdalih bahwa para demonstran harus melihat jangka panjang dari renovasi beberapa stadion tersebut.  

“Orang-orang memiliki kebebasan dan itu adalah bagian dari demokrasi, tetapi para pekerja yang berada di sini mencoba untuk menyelesaikan stadion sesuai yang ditargetkan,” kata Valcke.

Valcke mengatakan setelah melihat stadion tersebut maka dia juga mengadakan pertemuan dengan Gubernur Wilayah Pantanal, Silva Barbosa untuk mengetahui apakah renovasi-renovasi stadion tersebut akan memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan oleh FIFA.

Para pejabat mengatakan Pantanal Arena baru 85% siap, meskipun belum ada kursi yang terpasang di stadion. FIFA telah menuntut batas waktu akhir tanggal untuk renovasi yakni 20 Desember 2013.

Piala Dunia 2014 akan memulai pertandingan perdananya di Sao Paulo pada 12 Juni 2014 . Pertandingan final akan dimainkan di stadion Maracana di Rio de Janeiro pada 13 Juli 2014.

Saat ini masalah yang lebih penting untuk diawasi FIFA dan yang memprihatinkan di Brasil salah satunya adalah dugaan perbudakan yang mewarnai para pekerja yang mengerjakan pembangunan stadion tersebut.

Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh sebuah stasiun televisi swasta menyebutkan bahwa 111 pekerja tinggal di perkampungan miskin dekat proyek stadion tersebut, dikabarkan kurang mendapat bayaran yang layak.

Upah yang dijanjikan seharusnya adalah 625 dolar (6,9 juta rupiah) per bulan, akan tetapi pada kenyataannya hanya mendapat 220 dolar per bulan (2,48 juta rupiah).  (bbc.co.uk/fifa.com)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home