Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 22:33 WIB | Jumat, 23 Desember 2016

Pertamina - Saudi Aramco Tandatangani Projek Kilang Cilacap

Presdir Pertamina, Dwi Soetjipto dan CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, menandatangani perjanjian kerja sama projek Kilang Cilacap di kantor pusat Pertamina di Jakarta, hari Kamis (22/12).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pertamina  dan Saudi Aramco yang bergerak dalam bisnis energi dan petrokimia menandatangani perjanjian kerja sama patungan untuk peningkatan dan pengoperasian kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah, hari Kamis (22/12).

Presdir Pertamina, Dwi Soetjipto dan CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, menandatangani perjanjian itu di kantor pusat Pertamina di Jakarta.

Pada bulan November 2015, kedua perusahaan menandatangani heads of agreement (HoA) dan hari Kamis itu menandatangani JVDA (Joint Venture Development Agreement) yang menadai dimulainya tahap pengembangan projek itu, menurut laporan Saudi Gazette.

Nasser mengatakan bahwa pertumbuhan Indonesia luar biasa dengan agenda ekonomi yang ambisius yang ditegaskan dalam reformasi oleh pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor infrastruktur dan energi.

"Melalui investasi modal yang signifikan dan pasokan bahan baku yang kompetitif, kesepakatan hari ini dengan Pertamina memungkinkan Saudi Aramco berpeluang memainkan peran lebih besar dalam memenuhi kebutuhan energi meningkat dari salah satu negara yang berkembang cepat di dunia," tambahnya.

Perjanjian tersebut merupakan komitmen yang kuat baik perusahaan dalam mengembangkan dan memperkuat infrastruktur energi di seluruh negeri, terutama di projek kilang, yang menyelaraskan lima pilar strategis Pertamina. Peningkatan dan perluasan Kilang Cilacap akan membantu Pertamina untuk meningkatkan daya saing hilir dengan produk berharga yang ramah lingkungan," kata Dwi Soetjipto.

Kilang Cilacap merupakan bagian dari Rencana Induk Pengembangan Pertamina dan kapasitasnya direncanakan mencapai  400.000 barel per hari dan dirancang untuk memproses minyak mentah yang dikirim dari Arab oleh Saudi Aramco. Hal ini juga akan menghasilkan produk olahan yang memenuhi spesifikasi Euro V, produk dasar petrokimia, dan minyak untuk pelumas.

Selain untuk memenuhi meningkatnya permintaan bahan bakar, kemitraan antara Pertamina dan Saudi Aramco akan meningkatkan daya saing kilang Indonesia dan berkontribusi dalam meningkatkan keamanan energi.

Saudi Aramco dan Pertamina menyepakati struktur kepemilikan kilang Cilacap, di mana Pertamina akan memiliki saham 55 persen saham dan Saudi Aramco menguasai 45 persen. Sampai saat ini, konfigurasi kilang telah selesai dan proses untuk memilih pemberi lisensi teknologi akan segera dimulai dan pekerjaan desain dasar ditargetkan selesai pada kuartal pertama 2017.

Penandatanganan perjanjian ini membuka jalan untuk projek peningkatan menuju pase Front End Engineering Design (FEED) pada kuartal kedua 2017 sedangkan startup projek ditargetkan pada tahun 2021.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home