Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Reporter Satuharapan 18:30 WIB | Rabu, 19 Maret 2014

Piala Dunia 2014: Mampukah Italia Mengembalikan Nama Besarnya?

Piala Dunia 2014: Mampukah Italia Mengembalikan Nama Besarnya?
Balotelli, Buffon, dan Pirlo akan menjadi pilar Italia pada Piala Dunia 2014. (Foto: uefa.com)
Piala Dunia 2014: Mampukah Italia Mengembalikan Nama Besarnya?
Skuad tim nasional Italia. (Foto: puma.com)
Piala Dunia 2014: Mampukah Italia Mengembalikan Nama Besarnya?
Sang arsitek timnas Italia, Cesare Prandelli. (Foto: uefa.com)
Piala Dunia 2014: Mampukah Italia Mengembalikan Nama Besarnya?
Pada Piala Dunia 2014, Italia tergabung di Grup D bersama Uruguay, Kosta Rika, dan Inggris. (Foto: wikipedia)

SATUHARAPAN.COM – Tidak ada yang bisa memandang sebelah mata tim nasional (timnas) sepak bola Italia. Lihat saja prestasinya, enam kali berada di babak final piala dunia dengan empat di antaranya menjadi juara dunia. Kini di tengah prestasi yang kian menurun usai menjadi runner up Piala Eropa 2012, Italia menghadapi tantangan besar, mengembalikan nama besar mereka di panggung sepak bola dunia.

Piala Dunia 1934 menjadi panggung perdana Italia. Bertindak sebagai tuan rumah, Italia sukses keluar sebagai juara usai menaklukkan Cekoslowakia (kini pecah menjadi Republik Cek dan Slowakia, Red) 2-1 di partai puncak. Prestasi tersebut, berhasil mereka ulang empat tahun berikutnya. Kembali menjadi juara dunia usai menundukkan Hongaria 2-1 di Final Piala Dunia 1938.

Sebenarnya, peluang untuk mengangkat trofi piala dunia untuk ketiga kalinya terbuka pada 1970, namun kehebatan Brasil bersama Pele-nya berhasil mengubur mimpi tersebut. Brasil menaklukkan Italia 4-1, dan berhak memiliki trofi Jules Rimet karena telah tiga kali menjuarai piala dunia (1958, 1962, dan 1970).

Selang 12 tahun, Italia baru berhasil menghilangkan “rasa haus” 44 tahun mereka akan gelar juara dunia. Pada Piala Dunia 1982 yang terselenggara di Spanyol, Italia berhasil mengalahkan Jerman Barat dengan skor 3-1.

Kegagalan di partai final untuk kedua kalinya dialami Italia pada 1994, dan dengan tim yang sama, Brasil. Saat itu, Italia dipaksa mengakui keunggulan Brasil, usai tendangan penalti Roberto Baggio melambung di atas mistar gawang Claudio Taffarel, dalam babak adu penalti. Dua belas tahun kemudian, Italia meraih titel juara dunia keempatnya usai membenamkan Prancis lewat drama adu penalti.

Kini, Cesare Prandelli, sang pelatih, ditantang untuk mengembalikan nama besar Italia di panggung piala dunia. Mampukah Italia kembali menjadi juara dunia atau hasil seperti Piala Dunia 2002 (kalah dari Korea Selatan di perdelapan final) dan Piala Dunia 2010 (gugur di penyisihan grup) akan kembali menimpa Italia?

Harapan pada Prandelli

Cesare Prandelli menjadi pelatih Italia sejak 2010, ia menggantikan sosok pelatih yang sukses memberikan gelar juara dunia keempat bagi Italia, namun gagal membawa meloloskan tim ini dari babak penyisihan grup Piala Dunia 2010, Marcello Lippi.

Sosok Prandelli dipilih karena kesuksesannya mengembalikan taring Fiorentina di Serie-A (divisi utama Liga Italia). Ditunjuk sebagai arsitek Fiorentina pada 2005, Prandelli sukses mengembalikan nama besar Fiorentina, di kompetisi domestik dan kompetisi Eropa. Bahkan pada musim 2006/2007, Fiorentina sempat menempati peringkat empat, sebelum mereka terbukti melakukan pengaturan skor, hingga akhirnya harus mendapat pengurangan 15 poin, dan gagal mengikuti Liga Champions Eropa.

Buffon, Pirlo, Balotelli

Pada Piala Dunia 2014, Italia diprediksi akan sangat bergantung pada tiga sosok pemain mereka, Gianluigi Buffon, Andrea Pirlo, serta Mario Balotelli. Kesolidan tiga pemain itu pada posisinya masing-masing akan menjadi harapan Prandeli untuk menghadirkan prestasi bagi Italia di piala dunia kali ini.

Buffon akan menjadi kapten sekaligus pertahanan terakhir Italia. Ketangguhan penjaga gawang yang sudah menginjak usia 36 tahun ini masih sangat dibutuhkan untuk menghalau setiap tendangan ke araha gawang Italia.

Berikutnya Pirlo, di usianya yang tidak muda lagi, ia tetap menjadi inspirator lini tengah Italia. Ia akan berfungsi sebagai jenderal baik dalam keadaan menyerang ataupun bertahan. Perlu diingat, set piece dari pemain yang satu ini akan selalu dinanti untuk menggedor pertahanan lawan.

Sementara Balotelli, diharapkan mampu bermain konsisten, terutama dalam hal menciptakan gol bagi Italia. Penyerang keturunan Ghana ini diprediksi akan didampingi Giuseppe Rossi di lini depan.

Lima Pertandingan Terakhir Timnas Italia

Uji Coba                   6/3        Spanyol vs Italia               : 1-0

Uji Coba                   18/11     Italia vs Nigeria                : 2-2

PPD                        16/10     Italia vs Armenia               : 2-2

PPD                        12/10     Denmark vs Italia              : 2-2

PPD                        11/9       Italia vs Republik Cek        : 2-1

*PPD: Pra Piala Dunia

Perkiraan Skuad Tim Nasional Italia Piala Dunia 2014

Penjaga Gawang: Gianluigi Buffon (Juventus), Salvatore Sirigu (PSG), Federico Marchetti (Lazio)

Bek: Giorgio Chiellini (Juventus), Manuel Pasqual (FIorentina), Andrea Rannochia (Inter Milan), Leonardo Bonucci (Juventus), Ignazio Abate (AC Milan), Domenico Criscito (Zenit St Petersburg), Davide Astori (Cagliari)

Gelandang: Daniele De Rossi (AS Roma), Marco Verratti (PSG), Andrea Pirlo (Juventus), Claudio Marchisio (Juventus), Emanuele Giaccherini (Sunderland), Ricardo Montolivo (Fiorentina), Alessio Cerci (Torino), Lorenzo Insigne (Napoli)

Penyerang: Mario Balotelli (AC Milan), Pablo Osvaldo (Juventus), Giuseppe Rossi (Fiorentina), Mattia Destro (AS Roma), Alessandro Diamanti (Guangzhou Evergrande)

Pelatih: Cesare Prandelli (Italia) (fifa.com/uefa.com/figc.it)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home