Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:41 WIB | Selasa, 01 Oktober 2013

Seusai Kecelakaan di Sirkuit Aragon, Pedrosa Kritisi Gaya Balapan Marquez

Seusai Kecelakaan di Sirkuit  Aragon, Pedrosa Kritisi Gaya Balapan Marquez
Insiden kecelakaan GP Aragon 2013, Marquez (kanan) tetap melaju sementara Pedrosa (kiri) jatuh setelah tersenggol Marquez (foto:motogp.com)
Seusai Kecelakaan di Sirkuit  Aragon, Pedrosa Kritisi Gaya Balapan Marquez
Marc Marquez (foto:redbull.com)
Seusai Kecelakaan di Sirkuit  Aragon, Pedrosa Kritisi Gaya Balapan Marquez
Dani Pedrosa (foto:danipedrosa.com)

ARAGON, SATUHARAPAN.COM – Pebalap tim Repsol Honda, Dani Pedrosa, mengatakan bahwa aksi ugal-ugalan rekan sesama timnya, Marc Marquez, pada putaran keenam dari 24 putaran MotoGP Aragon, Spanyol pada Minggu (29/9) silam, merupakan tindakan pelanggaran keras. Pedrosa mengatakan hal ini sehari setelah kecelakaan fatal di Sirkuit Primeo Iveco, Aragon tersebut.

Insiden yang dimaksud adalah ketika Pedrosa terjungkal tinggi pada lap keenam balapan tersebut. Sebelumnya, Marquez sempat menyentuh sedikit bagian belakang motor Pedrosa. Dari pemeriksaan teknisi, diketahui bahwa Marquez menyenggol kabel kontrol traksi motor Pedrosa. Imbasnya, ketika Pedrosa menggeber gas, dia langsung mengalami highside, yakni motor terpelanting ke samping kiri.

Tindakan Keras

Pedrosa tidak mengalami cedera serius akibat kecelakaan itu. Namun, dia gagal menyelesaikan balapan. Pedrosa menyatakan bahwa perlu tindakan keras pada setiap langkah serupa di masa mendatang.

Pedrosa jatuh berat saat setelah disenggol Marquez, dengan itu kemudian muncul bahwa kontak antara pasangan telah merusak sistem kontrol traksi Pedrosa.

Marquez melaju memenangi balapan MotoGP Aragon dan unggul 59 poin dari Pedrosa, walau masih ada empat balapan lagi di empat sirkuit berbeda.

Pedrosa merasa bahwa masih ada pelanggaran dan penyesalan mengapa Marquez tidak langsung dihukum setelah kemenangan itu, walau mereka berdua ada dalam satu tim yang sama. “Marc selalu menambah kecepatan, ketika ia berada di depan,” kata Pedrosa.

"Kali ini, dia telah melakukan sepanjang tahun tindakan seperti ini, dia hampir menghantam saya dari belakang. Awalnya saya lihat dia hanya berusaha menempel saya, tetapi ketika bagian kiri motornya menyerempet dan memecahkan sensor kontrol traksi, dan aku hanya sanggup terbang,” lanjut Pedrosa.

“Akhir-akhir ini Anda hanya dapat mendengar bahwa dia (Marquez) menjadi pemenang, tapi sesungguhnya bahwa kecelakaan itu sungguh telah menyepelekan hal-hal ringan seperti ini. Dan kejadian seperti ini banyak terjadi beberapa tahun belakangan,” lanjut Pedrosa.

Pedrosa mengatakan akhir-akhir ini banyak pengendara yang telah berpengalaman seperti dirinya berusaha untuk menenangkan “pemain baru” yang memiliki gairah membalap secara meledak-ledak seperti Marc Marquez. Tetapi mungkin Federation International Automotive, Otoritas tertinggi olahraga otomotif (FIA) punya pandangan lain.

“Banyak pengendara berpengalaman seperti saya sendiri telah mencoba untuk menenangkan pebalap dengan minim pengalaman. Tetapi dalam kasus ini, para pengamat dan FIA melihat cara lain,” lanjut Pedrosa.

Marquez melakukan kesalahan yang sama pada awal musim ini ketika mendahului dengan cara tidak wajar saat balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol. Dia menyenggol pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo. Dia segera meminta maaf kepada Lorenzo atas kejadian tersebut.

Marquez juga sempat melakukan kesalahan serupa saat menyenggol Valentino Rossi dengan langkah agresif di sekitar bagian luar sirkuit saat berlaga pada balapan di Sirkuit Laguna Seca. Kejadian itu memaksa Valentino Rossi tersungkur ke tanah. (autosport.com)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home