Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:10 WIB | Rabu, 18 Mei 2016

TPP Ciptakan Peluang Ekspor Baru Rp 38 Triliun Bagi RI

Senior Adviser for Economic & Public Policy Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), Achmad Shauki (paling kiri), Moderator, Kiki Verico (tengah), dan Reseacrh Director Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Mohammad Faisal (paling kanan) dalam acara Policy Dialogue Series yang bertemakan "Apakah Perdagangan Barang Indonesia Mendapat Manfaat Apabila Indonesia Bergabung Dengan TPP?" di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, hari Rabu (18/5). (Foto: Melki Pangaribuan).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Senior Adviser for Economic & Public Policy Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), Achmad Shauki, mengatakan apabila Indonesia bergabung dalam kemitraan lintas pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP) akan menciptakan peluang pasar ekspor baru sebesar US$ 2,9 miliar atau setara Rp 38 triliun (kurs Rp 13.300) bagi Indonesia.

Hal itu dikatakan Shauki dalam acara Policy Dialogue Series yang bertemakan "Apakah Perdagangan Barang Indonesia Mendapat Manfaat Apabila Indonesia Bergabung Dengan TPP?" di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, hari Rabu (18/5). Acara ini merupakan bentuk kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan AIPEG.

"TPP juga akan menyelamatkan pembayaran tarif sebesar US$ 1,3 miliar bagi eksportir Indonesia," katanya.

Shauki menjelaskan, sektor tekstil dan alas kaki menyumbang sebesar 70 persen lebih dari tambahan ekspor baru Indonesia ke TPP, meningkat sebesar 22 persen dan 18 persen karena penurunan tarif di negara-negara TPP.

"Ada peningkatan ekspor yang signifikan juga dari sektor makanan olahan, mesin, karet dan produk kimia," katanya.

Menurut Shauki, TPP juga menambah diversifikasi tujuan dan produk ekspor Indonesia serta mempertahankan neraca perdagangan surplus. Peningkatan perdagangan Indonesia terbesar menurut dia adalah dengan Amerika Serikat.

"Akses terhadap bahan baku dan barang modal murah meningkatkan impor sebesar US$ 3,8 miliar. Kita dapat mempertahankan neraca perdagangaan surplus," katanya.

Apabila Tidak Bergabung

Dia menambahkan, apabila tidak bergabung dalam TPP, Indonesia akan kehilangan potensi pasar ekspor sebesar US$ 2,9 miliar.

"Potensi perdagangan yang tercipta antara anggota TPP tanpa Indonesia sekitar US$ 20 miliar," lanjutnya.

Shauki mengatakan Indonesia akan kehilangan US$ 360 juta akibat pengalihan perdagangan (trade diversion) dari Indonesia ke anggota TPP terutama dari AS sebesar US$ sebesar 182 juta.

"Pengalihan perdagangan atau ekspor ke negara-negara TPP sebesar US$ 306 juta dan implikasi terhadap neraca perdagangan tidak besar," katanya.

"Sebagian besar penciptaan perdagangan (trade creation) TPP dinikmati oleh Jepang, Vietnam, dan AS," dia mencontohkan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home